Lakpesdam PWNU Sulsel Ajar Santri Ponpes Multidimensi Al Fakhriyah Cakap Digital
Seratusan peserta dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliah (MA) menjadi peserta seminar nasional ini.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan seminar nasional Literasi Digital.
Seminar bertema Santri Cakap Digital itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah, Jl Prof Dr Ir Sutami, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Minggu (21/8/2022).
Acara berlangsung secara blended. Peserta mengikuti secara langsung di Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah, sementara sambutan dan satu pemateri secara daring.
Seratusan peserta dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliah (MA) menjadi peserta seminar nasional ini.
Adapun yang menjadi narasumber yakni Paramadina Public Policy Institute Septa Dinata yang menyampaikan materi secara daring.
Kemudian narasumber yang menyampaikan materi secara luring ialah Pengurus Lakpesdam PWNU Sulsel M Fadlan L Nasurung dan Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur AS Kambie.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya mengatakan para santri harus cakap digital di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Ketika santri cakap digital, mereka mampu menguji kebenaran, faktualitas, dan juga kredibilitas informasi yang didapatkan di media.
Lebih dari itu, lanjut Yahya Cholil Staquf, khusus menyangkut informasi yang terkait dengan agama, NU memiliki konsep yang lebih fundamental.
Konsep tersebut adalah bahwa di dalam wawasan NU, agama bukan hanya berkaitan dengan dimensi kognitif, informasi, atau pengetahuan saja, tetapi juga menyangkut dimensi rohaniah yang lebih dalam.
"Kita beragama menjalankan tuntunan Islam, bukan hanya memakai ilmu yang akurat secara akal tetapi juga sangat mementingkan barokah dari cara kita hidup beragama," katanya.
"Barokah itu telah diajarkan guru kita, adalah dari sanad ilmu yang diemban dari guru kita hingga bersambung pada Rasulullah," tambahnya.
Kepala Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah Muhammad Nur Cahyadi mengatakan kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan ke santri bahwa digital itu sangat penting dan dibutuhkan di era modern sekarang ini.
Menurutnya, Seminar Cakap Digital ini hanya pengenalan digital secara gamblang.
Ia berharap seminar ini tidak berhenti sampai di sini. Melainkan ada pemberian materi dan pelatihan lanjutan tentang kecakapan digital.
Apalagi di Pondok Pesantren tersebut telah disediakan wadah dan berbagai perangkat pendukung seperti komputer.
"Saya berharap ada kelanjutan. Ini kan hanya sekadar pengenalan bahwa era digital ini penting untuk anak-anak," ujarnya. (*)