Belum Rampung, Pemkot Makassar Tunda Launching Mini Bus Listrik Co'mo saat 17 Agustus
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, Como batal dilaunching karena pembuatannya belum selesai 100 persen.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mini bus listrik yang diwacanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar gagal dilaunching 17 Agustus.
Mini bus listrik tersebut menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang dinamai commuter metromoda (co'mo).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, Como batal dilaunching karena pembuatannya belum selesai 100 persen.
Menurutnya, tidak berjalannya program tersebut sesuai rencana karena dua bulan terakhir ia sibuk melakukan perjalanan keluar kota hingga luar negeri.
"Como tidak sempat dilaunching, bodynya sudah ada tapi saya sering pergi jadi terhambat," ucap Danny Pomanto, Minggu (14/8/2022).
Danny menyebut, pembuatan mini bus tersebut dirakit oleh seseorang yang bersertifikasi.
Jika sudah jadi, kendaraan listrik tersebut akan diuji cobakan lalu melakukan pengurusan Surat Keputusan Rancang Bangun (SKRB) ke Kementerian Perhubungan.
"Ini mesinnya dari Cina, yang rakit berdedikasi dan pernah ada bengkelnya di Inggris," bebernya.
Untuk mengantisipasi kerugian negara, Danny menggunakan dana pribadinya untuk pembuatan kendaraan listrik ini.
Jika berhasil dan ada izin SKRB, ia akan menyerahkan moda transportasi publik tersebut kepada Pemkot Makassar.
Selain itu, ia juga akan melanjutkan programnya untuk membuat 153 mobil Co'mo di 153 kelurahan.
"Kalau sudah berizin, sudah uji coba, maka kita bangun Co'mo ini di semua kelurahan," tuturnya.
Danny juga pernah mewacanakan bahwa hadirnya Co'mo menjadi program metaverse pertama yang dihadirkan oleh Pemkot.
Sebab akan ada alat virtual reality (VR) yang dipasang di mini bus tersebut agar masyarakat bisa menikmati wisata-wisata yang ada di Makassar.
Co'mo akan mengaspal di Kota Makassar melayani perjalanan masyarakat dari lorong ke lorong.
Masyarakat juga bisa melakukan perjalanan wisata menggunakan kendaraan ini, apalagi jika program lorong wisata di Makassar sudah berjalan. (*)