Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tingkatkan Ekspor Desa, DSA Jadi Program Unggulan Kementerian PDDT

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri pelepasan ekspor dari tiga Desa Sejahtera Astra (DSA) di Wakatobi, Bombana, dan Bone, di Makassar, Jumat (12/8)

Editor: Muh Hasim Arfah
Kemendag
Pelepasan ekspor dari tiga Desa Sejahtera Astra (DSA) Wakatobi, Bombana, dan Bone di Makassar, Jumat (12/8/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengembangan potensi ekonomi pedesaan menjadi jalan untuk memaksimalkan ekonomi nasional.

Sebab, jumlah kemiskinan dan pengangguran di pedesaan paling banyak ketimbang perkotaan.

Chief of Corporate Affairs PT Astra, Riza Deliansyah, berharap perekonomian desa bisa terdorong melalui ekspor perikanan, minyak nilam, dan rumput laut ini, dia 

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri pelepasan ekspor dari tiga Desa Sejahtera Astra (DSA) di Wakatobi, Bombana, dan Bone, di Makassar, Jumat (12/8/2022).

Sehingga, mereka mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa.

Nantinya, dia berharap akan lebih banyak lagi program yang dikolaborasikan antara pihaknya dengan pemerintah demi mendorong perekonomian masyarakat pedesaan.

"Sehingga bisa memberikan kesejahteraan ke masyarakat. Sekarang Ada 930 DSA. Melalui DSA, aa 19 ribu lebih tenaga kerja baru. Ada peningkatan pendapatan masyarakat, 88 persen meningkat. Ada 94 jenis produk unggulan, dengan nilai ekspor sudah mencapai Rp22 miliar," katanya.

Baca juga: Astra Ekspor Produk Perikanan dan Minyak Nilam ke 4 Negara

Sementara itu, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Kementerian PDDT, Syahrul, mengatakan, perlu kolaborasi dengan semua pihak dalam meningkatkan perekonomian desa terutama yang masuk kategori desa tertinggal.

"Jika hanya pemerintah dan masyarakat desa saja tidak bisa mengatasi persoalan ini," katanya. Dia pun mengapresiasi program DSA dari PT Astra International Tbk sebagai wujud kerjasama dengan swasta tersebut.

"900-an desa yang ditreatment dalam DSA ini sangat berkontribusi terhadap pengembangan desa-desa potensial tapi masih tertinggal," katanya. Keberhasilan program DSA ini, menurutnya terbukti dengan berhasilnya tiga DSA tersebut yang mengekspor perikanan (senilai Rp1,4 miliar ke Amerika Serikat), minyak nilam (senilai Rp4,7 miliar ke India dan Pakistan), dan rumput laut (senilai Rp450 juta ke Tiongkok).

"Project mempercepat peningkatan ekonomi desa. Dari tracing kami, seluruh desa yang mengikuti program ini, ada outcome," katanya.

Oleh karena itu, dia menyebut kementeriannya akan menjadikan program DSA sebagai bagian dari rencana strategis. "Dalam rencana strategis 2024, DSA jadi komponen program kementerian. Kami akan mengembangkam program DSA. Dengan kolaborasi ini, akan berdampak cepat," katanya.

Kementerian Perdagangan pun mendorong pengembangan program tersebut. Bahkan siap berkolaborasi untuk memperluas pasar ekspor dari produk-produk yang dihasilkan desa seperti DSA.

Baca juga: Waspada Gunakan Motor Matik di Turunan, Simak 6 Cara Aman Melaluinya ala PT Astra Honda Motor

Terlebih, menurut Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Merry Maryati, produk seperti rumput laut, perikanan, dan minyak nilam kebutuhanya tengah meningkat di luar negeri.

"Kami ada 46 perwakilan perdagangan luar negeri di 33 negara. Silakan diversifikasi pasar ekspor, agar lebih terbuka luas. Manfaatkan Indonesia Trade Center untuk memperluas pasar, tentunya harus sesuai dengan standard di negara tujuan," katanya.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang turut melepas ekspor tersebut, mengapresiasi capaian tersebut.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas peningkatan ekspor yang berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat ini.

"Semoga ke depan terus berkembang, dari ekspor jadi kekuatan ekonomi kita," katanya.(*)

Baca juga: Jajaran Grup Astra Makassar Gelar Vaksinasi Booster

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved