UKIP Makassar
Mahasiswa UKIP Makassar Ajari Warga Baruppu Toraja Olah Talas Jadi Kuliner Kekinian
Mmahasiswa KKN UKIP Makassar menggelar pelatihan pemanfaatan hasil kebun menjadi kuliner kekinian.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, RANTEPAO - Sebagian besar penduduk Desa Baruppu Selatan, Kecamatan Baruppu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan berprofesi sebagai petani.
Hasil kebun warga Baruppu Selatan seperti ubi talas, kopi, padi, dan alpukat tersedia melimpah.
Namun mereka kurang memberdayakan hasil ladang tersebut.
Masyarakat setempat hanya memanfaatkannya untuk konsumsi harian.
Padahal, tumbuhan bernama latin Colocasia esculenta (Talas/Upe) ini merupakan umbian yang dapat diolah menjadi beraneka ragam makanan bercita rasa lezat.
Selain itu, bisa diolah menjadi kuliner kekinian seperti bolu, keripik, kolak, bubble tea, hingga es campur dengan nilai ekonomi tinggi.
Karena itu, mahasiswa KKN Tematik Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar menggelar pelatihan pemanfaatan hasil kebun di sejumlah dusun.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman pemberdayaan sumber daya yang ada di lingkungan warga," kata Koordinator Asprilla Datuan Sarangga kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (13/8/2022).
"Dengan begitu, bisa memberikan nilai tambah perekonomian masyarakat," lanjutnya.
Diketahui, Desa Baruppu Selatan berjarak 35 Kilometer dari Kota Rantepao dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 43 menit.
Sehingga, sebagian besar penduduk memilih tidak mendagangkan hasil ladangnya.
Sebab, ongkos ke pasar tidak sepadan dengan hasil lahan yang dijajakan.
Apalagi, rute Baruppu Selatan ke Kota Rantepao bak kubangan kerbau.
Sebagian jalan sudah dirabat beton namun kondisinya banyak yang rusak.
Bahkan, terdapat dusun yang hanya bisa diakses menggunakan roda dua.
Karena itu, pelatihan dilakukan sebagai upaya peningkatan nilai jual hasil tani yang diharapkan sebagai peluang dibukanya akses jalan oleh pemerintah.
Sebab, produktivitas warga jika didukung infrastruktur/akses jalan yang baik berpotensi meningkatkan PAD Toraja Utara.
"Semoga dengan ini pemerintah bisa lebih memperhatikan akses jalan ke Baruppu Selatan karena pertanian warga berpotensi memberikan dampak positif ke daerah," ujarnya.
"Dengan kata lain ini adalah sindiran halus kak karena kasian lihat warga, akses jalan menghambat mereka mensejahterakan kehidupannya," lanjutnya.
Mahasiswa KKN Aldianto Baraling menuturkan kopi Baruppu berkualitas ekspor.
Namun kendala mobilisasi dan rendahnya harga jual menurunkan minat petani kopi.
Oleh karena itu, pelatihan kuliner kekinian berbahan dasar hasil kebun warga di daerah pariwisata ini diharapkan agar kembali produktif.
"Ada banyak kendala seperti akses jalan dan harga jual sehingga masyarakat tidak terlalu minat produksi kopi," katanya.
"Mudahan-mudahan dengan kreatifitas mewujudkan kuliner kekinian membuat warga Baruppu dilirik pemerintah," tambahnya.
Sementara itu, warga dan pemerintah setempat mendukung penuh program yang dilakukan mahasiswa.
"Kami sangat mendukung dan memang kita nantikan dengan harapan bisa membuat masyarakat kita lebih kreatif untuk sejahtera," kata Lurah Baruppu Selatan Natan Pongtoko.(*)