Kisah Inspiratif
Cerita Irsan Yumenk Pemiik MCH, Berawal dari Bartender Hingga Punya Lembaga Pelatihan Kopi Sendiri
awalnya bekerja di Zona café sebagai bartender. Kemudian café itu kebakaran sehingga Irsan kehilangan pekerjaan.
Penulis: M Yaumil | Editor: Muh. Irham
TRIBUN-TIMUR.COM - Irsan Yumenk seorang barista, assessor, dan instructor Coffeepreneur menceritakan pengalamannya sehingga bisa sukses dan mempunyai lembaga pelatihan kopi sendiri.
Cerita itu diungkapkan Irsan saat menjadi narasumber di Bincang komunitas di you tube channel Tribun Timur, Senin (8/8/2022) pukul 19.00 WITA.
Dia menceritakan, awalnya bekerja di Zona café sebagai bartender. Kemudian café itu kebakaran sehingga Irsan kehilangan pekerjaan.
Karena tuntutan ekonomi, Irsan membutuhkan pekerjaan secepat mungkin.
“Saya langsung melamar ke salah satu brand coffe shop dari Thailand. Saya bekerja di sana dari 2013. Karena tuntutan ekonomi membuat saya jadi senang dengan kopi dan sampai sekarang candu dengan kopi,” katanya.
Sejak saat itu, Irsan mulai merintis dan memperdalam pengetahuannya dalam dunia perkopian.
Mulai menjadi barista di black canyon coffe shop hingga mengelola outlet coffe shop milik zona café.
Dari pengalaman yang sudah didapatkan, Irsan bersama rekannya mendirikan Makassar Coffe House (MCH), dari sinilah awal mula usaha Irsan menemukan titik suksesnya.
“Jadi kami tadinya sama-sama membentuk perusahaan MCH di 2015 sembari meningkatkan skil kompetensi saya di bidang barista,” ujarnya.
“MCH yang awalnya coffe store. Dimana kita menyuplai bahan baku seperti sirup, kopi, biji, roasted bean, ke beberapa kedai kopi di Sulawesi Selatan sampai Maluku dan Papua,” jelasnya.
“Yang akhirnya berkembang menjadi coffe shop dan sampai hari ini MCH masih terus eksis bahkan buka 24 jam dan menjadi tempat pilihan favorit kawula muda Makassar,” imbuhnya.
Saat ini, Irsan mempunyai coffe shop, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi bagi barista.
Hal ini muncul untuk menjawab tantangan zaman dimana banyak sekali barista bermunculan di Kota Makassar.
“Saya dirikanlah Lembaga kursus dan pelatihan, Lembaga pelatihan kerja kopi edukasi. Saya mendirikannya tahun 2020,” ungkap Irsan.
“Kami mendirikan Lembaga sertifikasi profesi namanya LSP budidaya kopi berkelanjutan. Jadi mereka yang sudah dilatih oleh kopi edukasi akan disertifikasi oleh LSP,” tutur Irsan.
Alasan kuat Irsan mendirikan lembaga pelatihan karena ingin membagi pengetahuan di bidang kopi kepada barista yang baru.
Selain itu, dia ingin memberikan barista sebuah kompetensi agar bisa bersaing dalam dunia kerja.
Irsan menjelaskan, seorang barista harus mempunya tiga aspek jika ingin menjadi barista profesional yakni, skil, knowledge, dan attitude.
Ketiga hal ini saling berkaitan untuk menciptakan pelayanan maksimal kepada pengunjung.
“Ketiga aspek itu harus dikuasai untuk menjadi seorang barista yang kompeten. Skill, dalam mengoperasikan peralatan. Knowledge tentang pengetahuan jenis-jenis kopi dan lain-lain. Attitude lebih kepada sikap kerja,” tegasnya.
Dia membeberkan, ada 500an kedai kopi independen yang tercatat di Kota Makasaar, sehingga permintaan SDM barista terus meningkat.
Hal ini kemudian yang menjadi alasan mengapa kompetensi barista begitu penting karena berkaitan dengan bisnis kopi itu sendiri.
Dia memberikan pesan kepada para barista dan coffe shop yang merintis agar tetap fokus pada satu pekerjaan.
“Ketika anda sudah menekuni sesuatu khususnya barista, fokus terhadap hal tersebut dan punya passion sehingga kesuksesan menghampiri anda,” pungkasnya.(*)