Viral Pak Ogah Palak Pengendara Depan Kampus Unismuh, Penjelasan Kadishub Makassar
pak ogah malak pengendara di fasilitas U-Turn depan Universitas Muhammadiyah Makassar viral, akibatnya rekan pelaku diangkut petugas ke Dishub
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Viral video dua pak ogah disebut memalak dan memaki pengendara saat hendak putar balik di jalur U-turn Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Video viral itu beredar di sejumlah grup WhatsApp dan Instagram.
Aksi 'pramenisme' pak ogah itu diduga terjadi di jalur U-turn depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Iman Hud membenarkan adanya video viral itu.
Ia mengaku telah menindaki aksi premanisme pak ogah tersebut dengan mendatangi jalur U-turn tempat kejadian.
Namun, saat mendatangi lokasi video viral tersebut, ia dan jajarannya hanya mendapatkan teman dari dua pelaku.
Sementara, dua pak ogah yang diduga melakukan pemalakan kabur sebelum petugas Dishub Makassar tiba.
"Kita sudah tindak lanjuti tadi pagi dengan mendatangi lokasi. Hasilnya hanya teman-teman dari pak ogah yang viral itu kita dapati dan kita amankan ke kantor," kata Iman Hud dikonfirmasi tribun, Selasa (2/8/2022) siang.
Total ada empat pak ogah yang diamankan petugas dishub saat melakukan razia di Jl U-turn depan kampus Unismuh.
Ke empatnya pun dibawa ke kantor Dishub Makassar untuk diperiksa lebih lanjut.
"Pengakuan temannya yang kita amankan, dua pak ogah yang viral kemarin itu ada kelainan katanya sakit-sakit ('kelainan kejiwaan')," ujarnya.
Terkait masih maraknya pak ogah yang didapati di sejumlah jalur U-turn Kota Makassar, Iman Hud mengatakan perlu peran aktif semua pihak.
Sebab, kata dia, jika keberadaan pak ogah hanya dibebankan ke petugas dishub maka tidak akan mampu menuntaskan persoalan.
"Kalau dibilang masih banyak pak ogah, susah juga kami ini di dishub untuk bersihkan. Kenapa? Karena petugas kami kan terbatas juga," ucap Iman Hud.
"Petugas saya berjaga di jalur U-turn jam 7-10 pagi, kemudian sore sampai malam, setelah itu pak ogahnya datang lagi. Mereka tahu kapan petugas datang berjaga dan kapan pergi," terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Iman Hud, perlu adanya penanganan konferenship untuk membersihkan jalur U-turn Makassar dari keberadaan pak ogah.
Tidak cukup dengan penindakan dan pembinaan semata.
"Karena kalau kita amankan, kita juga tidak punya kewenangan untuk menahan," tuturnya.