Universitas Hasanuddin
Fakultas Peternakan Unhas dan Peneliti Amerika Gagas Pengembangan Tedong Bonga
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar bersama peneliti dari Amerika Dr Ari R Flagie membahas pelestarian tedong bonga.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar bersama peneliti dari Amerika Dr Ari R Flagie membahas pelestarian kerbau belang atau tedong bonga.
Tedong bonga merupakan lambang kesejahteraan bagi masyarakat Toraja. Tedong bonga juga merupakan bagian penting dalam upacara Rambu Solo.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Direktur Berdikari United Livestock BULS Irman Yasin Limpo atau None berlangsung di Fakultas Peternakan Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (29/7/2022).
Hadir Wakil Bupati Toraja Utara Dedy Palimbong, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, Direktur Berdikari United Livestock BULS Irman Yasin Limpo, tokoh peternakan asal Toraja Malliku Pakambanan.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Fakultas Peternakan Unhas Prof Muhammad Yusuf mengatakan ada beberapa pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Pertama, peneliti asal Amerika itu menyampaikan pengalaman sebagai Explorer untuk hewan liar dan secara spesifik mengenai ular python atau blackpython.
Keahliannya mengenai biologi hewan liar itu yang menginspirasi Fakultas Peternakan Unhas untuk membawa Kampus Merah untuk sharing di depan para dosen dan guru besar.
Termasuk dihadirkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.
"Dengan keahlian tersebut, memungkinkan dan akan lebih mudah untuk melestarikan hewan yang telah didomestikasi seperti kerbau belang. Itulah kehadiran bapak wakil bupati Toraja Utara juga hadir," kata Prof Yusuf.
Prof Yusuf mengatakan sharing experience itu bisa terjadi karena inisiasi dari None serbagai direktur Berdikari United Livestock; BULS.
None juga siap mengembangkan kerbau belang. "Kami dihubungi oleh beliau (None) sehari sebelumnya dan ketemu kemudian kami lakukan acara tersebut," katanya.
Adapun rencana pelestarian Kerbau Belang tersebut masih inisiasi.
Delanjutnya dari seluruh pihak akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya untuk langkah konkrit yang akan diambil.
"Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan akan mendukung sepenuhnya untuk pelestarian dan pengembangan kerbau belang di Sulawesi Selatan," kata Prof Yusuf.
Sementara itu, None mengatakan fenomena keberadaan Tedong Bonga kini terancam punah.
Untuk itu, ia mengapresiasi kedatangan peneliti asal Amerika untuk melestarikan dan melakukan penelitian terhadap Tedong Bonga.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita