Jelang 77 Tahun Kemerdekaan RI, Warga Lembang Kayuosing hingga saat ini Belum Menikmati Listrik PLN
"Sekitar 200 warga Pak belum tersentuh PLN, Dusun Ma'tang yang belum ada sama sekali," kata Paulus Kirik alias Ambek Bala.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE-- Jelang peringatan 77 Tahun Indonesia merdeka, warga Lembang Kayuosing, Tana Toraja, belum juga menikmati listrik PLN.
"Sekitar 200 warga Pak belum tersentuh PLN, Dusun Ma'tang yang belum ada sama sekali," kata Paulus Kirik alias Ambek Bala.
Ia mengatakan, sampai saat ini, warga masih menggunakan pembangkit listrik turbin.
Pasalnya, turbin itu mulai digunakan sejak masa kepemimpinan Bupati Tarsis. Kini, sering alami kerusakan.
Kerusakan baru-baru ini menyebabkan sebagian besar peralatan elektronik warga, rusak.
"Turbin yang kita pakai sudah tua sering rusak, biaya perbaikannya mahal," katanya.
"Baru-baru ini diperbaiki biayanya empat juta, dua hari rusak lagi. TV, Rice Cooker, HP banyak yang rusak waktu itu," Ambek Bala menambahkan.
Menyikapi hal itu, Sapma Pemuda Pancasila (Sapma PP) Tana Toraja dan masyarakat Lembang Kayuosing menggelar aksi unjuk rasa beberapa bulan lalu.
Harapan masyarakat mendapatkan listrik direspon pemerintah dan pihak PLN.
Menurut Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, PLN akan masuk di Lembang Kayuosing, sementara proses lelang masa kerja 2022/2023.
Tahun ini, penerangan darurat akan segera disalurkan.
Untuk percepatan penerangan, tiang listrik darurat menggunakan bambu betung mulai didirikan warga dibantu kader Sapma PP Tana Toraja.
Tiang berjumlah ratusan dibangun sepanjang lima kilometer dari kabel induk hingga Dusun Ma'tang.
"Ini adalah tugas dan fungsi pemuda dan mahasiswa bagaimana mengambil peran peran dalam bermasyarakat," kata Ketua Sapma PP Tana Toraja Theofilus Patu Rerung.
"Kami mendukung masyarakat Lembang Kayuosing mendapatkan penerangan agar segera keluar dari kegelapan," Theo menambahkan.