Oknum Guru SMP di Tana Toraja Diduga Pukuli Siswa, Ibu Korban Lapor Polisi
guru Y lakukan pemukulan terhadap siswa SMP Negeri 2 Makale, ibu korban tak diterima lapor ke Polres Tana Toraja
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE--Oknum guru di sekolah menengah pertama/SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja inisial Y dilaporkan ke Polisi, Rabu (27/7/2022).
Y dilapor karena diduga memukul salah seorang siswanya berinisial F.
Saat ini, laporan Y sudah diterima pihak Polres Tana Toraja.
"Kita akan menyelidiki, beberapa saksi dan terlapor sementara ini diperiksa," jelas Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Sayid Ahmad di Makale Rabu siang.
Ahmad mengatakan, keterangan dari terlapor bahwa, F tidak mendengarkan saat proses belajar berlangsung.
Sehingga terlapor menegur dan lakukan pemukulan.
"Tapi meski demikian, perlakuan tersebut tidak dibenarkan," kata Ahmad.
Sementara, Kepala Sekolah SMP 2 Makale, Socarini membenarkan dugaan pemukulan tersebut.
Namun ia tidak mengetahui secara pasti pada bagian apa F dipukuli oleh Y.
F kata dia, saat ini duduk di bangku kelas 9 C SMP Negeri 2 Makale.
"Saat itu pak Y sementara mengajar, nah F ini main-main sambil melambaikan tangan keluar jendela, jadi seperti itu awal mulanya," papar Socarini saat ditemui di ruang kerjanya Rabu siang.
Menurutnya, oknum guru yang diduga melakukan pemukulan sudah mendatangi rumah F untuk meminta maaf.
Namun pihak keluarga F tidak terima lalu melayangkan laporan ke polisi.
"Pak Y sudah datang langsung ke rumah F minta maaf, ayahnya terima tapi ibunya tidak, lalu melapor ke polisi," jelasnya.
Socarini menjelaskan, kejadian dugaan pemukulan ini pada 14 Juli 2022.
Pasca kejadian itu, F hanya sekali masuk sekolah.
Sedangkan Y masih aktif mengajar. Walaupun pihak sekolah sudah mengizinkan untuk cuti seiring kasus dugaan pemukulan bergulir di Polres Tana Toraja.
"Masih datang mengajar, tapi kami sudah ijinkan untuk libur dulu seiring kasus ini berjalan," ucapnya.
"Kami pihak sekolah juga menunggu bagaimana hasil pemeriksaan, kami serahkan sepenuhnya ke polisi," ujarnya.
Socarini menambahkan, pasca kejadian ini, dirinya dan seluruh guru sudah mengadakan rapat.
Pada rapat itu, Socarini mengimbau guru untuk tidak bertindak secara berlebihan, utamanya memukul.
"Intinya kita hanya ingin mendidik pak, anak-anak senang kita juga senang, pasca kejadian ini saya dan guru-guru sudah rapat, saya imbau untuk tidak melakukan tindakan serupa," ungkapnya.
Laporan Kontributor : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y