Pemkot Makassar
Benarkah Program Lorong Wisata Makassar Diklaim Bisa Selesaikan Angka Putus Sekolah?
Program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Lorong Wisata diyakini bisa menyelesaikan masalah pendidikan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
"Delapan program strategis yang pertama masalah pendidikan. Di sini, Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Sosial (Dinsos) mendata anak-anak yang putus sekolah," kata Rheza.
Kemudian ada juga program Seribu Beasiswa Anak Lorong.
Artinya, Disdik mendata dan mencari anak lorong yang berprestasi baik secara akademik maupun non-akademik.
"Di situ Disdik melihat siapa anak yang berhak untuk diberikan beasiswa," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Disdik Makassar Muhyiddin mengatakan, ia sudah mulai turun mendata anak-anak putus sekolah. Khususnya mereka yang tinggal di lorong-lorong.
"Pendataan anak di lorong-lorong itu kita fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kita sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kita turun langsung di semua lorong," ujarnya.
Tidak sekadar mendata, Disdik juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.
"Setiap lorong nanti akan kami buat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kita ikutkan paket A untuk SD," jelasnya.
Sedangkan program Seribu Beasiswa Anak Lorong, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak swasta.
Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Program kolaborasi ini dikarenakan Disdik Makassar hanya menyiapkan beasiswa untuk 200 anak, masing-masing seratus untuk SD dan SMP. (*)