Pesan Aksa Mahmud ke Manajemen Bosowa: Kembangkan Wisata dan PSM Makassar
Aksa Mahmud meluncurkan tiga sarana wisata di Makassar saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
Aksa Mahmud pun berkisah, di hadapan tetamu tentang potensi wisata Sulawesi Selatan.
Mulai dengan mengulas sejarah keberadaan pelabuhan-pelabuhan di Selat Makassar.
Menurutnya, kejayaan Pelabuhan Paotere dan pelabuhan -pelabuhan kecil di semenanjung Selat Makassar, harus dikembalikan.
Salah satu caranya dengan mengembangkan potensi wisata, sebab dunia saat ini terfokus pada sektor wisata.
"Sekarang semua wilayah akan tertinggal kalau tidak mengembangkan wisata, karena dunia semua mengarah kesitu," ujar Aksa Mahmud.
"Oleh sebab itu, saya bilang kita tidak boleh tertinggal. Makassar Sulawesi Selatan harus kebagian," sambungnya.
Tidak berhenti di situ, Aksa Mahmud juga mengulas sejarah PSM Makassar yang pernah diambil alih oleh pengusaha asal Jawa Barat, Arifin Panigoro.
Kala itu, kenang Aksa, dirinya langsung memerintah putranya Sadikin Aksa untuk segera membeli kembali PSM Makassar.
Sebab dirinya tidak terima jika PSM Makassar yang merupakan milik masyarakat Sulawesi Selatan jatuh ke tangan daerah lain.
"Saya langsung telpon Sadikin, ini PSM harus dibeli kembali. Masa PSM Makassar dimiliki oleh orang Jawa barat, jadi bagaimana caranya kau harus kembali ambil alih PSM," ucapnya dengan nada tegas.
"aya tegaskan PSM Makassar milik Bosowa dan bertanggung jawab menjaga brand itu karena PSM Makassar juga merupakan milik kita masyarakat Bugis, Makassar Toraja dan Mandar," tegasnya lagi.
Aksa juga menceritakan histori singkat PSM Makassar yang berdiri sejak 1905.
Kata dia, PSM Makassar merupakan klub tertua dari lima klub perserikatan diantaranya, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya, dan PSMS Medan.
"PSM ini sudah lebih 100 tahun, dan diantara lima klub perserikatan PSM belum pernah turung ke divisi dua," paparnya.
Ia lalu menceritakan PSM Makassar yang nyaris masuk zona degradasi pada Liga 1 2021 lalu.