Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemeran Satpam di Sinetron Kun Anta Buka Warkop di Makassar

Daeng Awi masuk layar kaca berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan tokoh sinetron Indonesia, Torro Margens dan Wan Abud

Editor: Alfian
ist
Awi di Warkop Dg Awi (kiri) dan Awi saat main sinetron Kun Anta 

 

TRIBUN-TIMUR.COOM, MAKASSAR - Sinetron Kun Anta salah satu sinetron anak yang tayang di MNC TV.

Sinetron yang tayang perdana pada 5 Januari 2018 ini, dibintangi Nasar Anuz, Zoe Jireh, Sinyo, dan Zayyansakha.

Selain itu, sangat banyak pemain pembantu yang turut berperan dalam sinetron bergenre drama, religi dan komedi situasi ini.

Salah satunya Alwi Mahmud Bin Yahya. Pria Makassar akrab disapa Daeng Awi ini berperan sebagai satpam.

Daeng Awi masuk layar kaca berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan tokoh sinetron Indonesia, Torro Margens dan Wan Abud, di salah satu kafe di Jakarta, medio 2016.

Dari pertemuan itu, Awi diajak mengikuti casting.

Selain Kun Anta, Awi juga bermain di sinetron Cermin Kehidupan.

Sekitar empat tahun bergelut dalam dunia seni peran, tahun 2020 saat pandemi Corona melanda Indonesia, Awi memutuskan kembali ke Makassar.

“Sebenarnya bukan karena Corona sehingga saya memutuskan memboyong anak istri saya ke Makassar. Tapi lebih karena pertimbangan ingin merawat ibu yang sudah semakin tua. Apalagi saya pernah merasa berdosa tak melihat ayahku saat meninggal,” ujar ayah tiga anak ini.

Menjadi pemain sinetron tak pernah terlintas di pikiran Daeng Awi.

Tahun 2007, setelah bergelar sarjana salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Dg Awi dan beberapa rekannya merantau ke Jakarta.

Di ibukota, dia memulai hidupnya sebagai pedagang baju Muslim keliling. Menggelar tikar dagangan di acara-acara pengajian atau kegiatan keagamaan lainnya.

“Waktu itu di Jakarta sering diadakan acara-acara keagamaan. Tempatnya pindah-pindah, jadi saya jualan pun pindah-pindah mengikuti dimana ada kegiatan pengajian yang ramai jamaah,” ujarnya.

Dari profesi ini, Dg Awi mengaku mendapatkan cukup banyak keuntungan. Sekitar empat tahun berdagang baju Muslim, pria kelahiran 1981 ini, membuka perusahaan pengiriman barang atau jasa ekspedisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved