Kasus PMK di Toraja Utara Terus Menyebar, Sudah ada 129 Ekor Kerbau Terjangkit
Jumlah ini menyebar di 13 Kecamatan di Toraja Utara. Kecamatan Tondon penyumbang terbanyak, 47 ekor kerbau positif PMK.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTORAJA.COM,RANTEPAO - Kasus pertama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, terdeteksi di Pasar Bolu, Senin 4 Juli 2022.
Saat itu dilaporkan 7 ekor kerbau yang bergejala PMK.
"Sejak terdeteksi sampai hari ini sudah mencapai 129 kasus," kata Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara Lukas Pasarai D, di kantornya, Jumat (15/7/2022) sore.
Jumlah ini menyebar di 13 Kecamatan di Toraja Utara
Kecamatan Tondon penyumbang terbanyak, 47 ekor kerbau positif PMK.
Mengikut Kecamatan Tallunglipu 45 ekor, Rantepao 10 ekor, Sopai 7 ekor, Balusu 5 ekor, Sesean 4 ekor, Sesean Suloara' 4 ekor, Kesu' 2 ekor.
Sisanya, masing-masing satu ekor, yakni Sanggalangi, Denpina, Bangkelekila, Sa'dan, dan Buntu Pepasan.
Lukas mengatakan, pesatnya jumlah kasus, sebab bertepatan hari pasar hewan sejak PMK terdeteksi.
"Penyebarannya dari pasar. Sejak terdeteksi ada kasus PMK pada Senin tanggal 4, besoknya hari pasar," katanya.
Ia mengaku kewalahan mendisiplinkan masyarakat.
"Memang masyarakatnya bandel juga Pak," ujarnya.
Hari ke sebelas virus PMK terdeteksi di Toraja Utara, sudah 5 ekor kerbau yang dinyatakan mati.
"Sudah 5 ekor Pak, ada 1 di Pasar Bolu. Tapi yang di Bolu, kita tidak tau matinya karena apa," katanya.
"Bisa jadi PMK bisa jadi karena kurang makan. Sebelum virus terdeteksi, kerbaunya memang kurus sekali," Lukas menambahkan.
Sebelumnya, kerbau yang dinyatakan positif PMK, segera dikarantina.
Pemkab Toraja Utara juga menghentikan distribusi kerbau.
Masyarakat dilarang membawa masuk dan keluar kerbau ke Toraja Utara.