Masalah Baru Muncul Saat Polisi Selidiki Penyebab Tewasnya Anak Buah Irjen Ferdy, Ayah Jadi Sasaran
Saat proses pengungkapan penyebab sebebarnya kematian Brigadir J, Samuel Hutabarat ayah kandung korban juga mengalami masalah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab kematian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hingga kini masih menjadi misteri.
Pengamat kepolisian, pihak keluarga hingga anggota DPR RI tak yakin Brigadir J baku tembak dengan Bharada E gegara perbuatan pelecehan yang dialami Putri istri Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo.
Saat proses pengungkapan penyebab sebebarnya kematian Brigadir J, Samuel Hutabarat ayah kandung korban juga mengalami masalah.
Bahkan pihak kepolisian kesulitan untuk mengungkap penyebab sebenarnya baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Aksi saling tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi saat Putri istri Irjen Ferdy Sambo teriak dilecehkan.
Kronologi dan penyebab pasti meninggalnya Brigadir J masih diselidiki.
Kini di tengah teka-teki yang masih berusaha dibongkar, sebuah kejadian yang dialami ayah Brigadir J menuai tanya.
Samuel Hutabarat, ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat Selasa (12/7/2022) menyampaikan bahwa aplikasi WhatsApp di ponselnya tak bisa diakses.
Ia menduga ada upaya peretasan terhadap aplikasi pesan miliknya tersebut.
Kemarin ia memperlihatkan ponselnya yang memunculkan notifkasi autentifikasi.
Ahmad Asyhadi SKom MSi, akademisi dari Universitas Dinamika Bangsa dimintai komentarnya mengenai peretasan WA ataupun media sosial menyampaikan bahwa upaya peretasan sangat mungkin dilakukan.

Saat Tribun memperlihatkan gambar notifikasi tersebut menurutnya itu adalah merupakan proses verifikasi bahwa pesan WA tersebut digunakan dari perangkat lain.
“Jadi itu autentikasi, yaitu suatu metode untuk menentukan atau memastikan bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah asli atau benar. Untuk proses validasi user pada saat memasuki aplikasi yaitu username dan password dari user melalui proses pengecekan user apakah teregistrasi sebelumnya oleh user itu sendiri,” paparnya.
Dosen yang mengampu mata kuliah Basis Data itu melanjutkan, dalam metode autentifikasi itu maka untuk mengujinya lagi, sistem mengirimkan kode OTP.
“Jika kode yang diinputkan benar, user bisa masuk ke system,” sebutnya.