Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tim Teknis Rancang Kota Makassar Teliti Lorong Gold Coast dan Melbourne untuk Smart Penyingkulu

Pertemuan dengan Tom Tate dilanjutkan dengan diskusi smart city serta dukungan Australia Indonesia Business Council terhadap pengembangan investasi

Editor: Sudirman
Courtesy: Maqbul Halim Hafid/Konsultan Wali Kota Makassar
Staf Ahli Pemerintah Kota Makassar bidang Perencanaan Kota dan Pariwisata, Dr Eng Ihsan Latief, meneliti dan mengabadikan lorong wisata di Melbourne, Australia, Jumat (8/7/2022). Lorong wisata yang terkenal di Melbourne ini akan diaplikasikan di Lorong Wisata di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lawatan perjalanan Walikota Makassar Danny Pomanto di Australia merupakan sebuah kunjungan kerja produktif.

Staf Ahli Pemerintah Kota Makassar bidang Perencanaan Kota dan Pariwisata, Dr Eng Ihsan Latief, Selasa (12/7/2022), melaporkan, pertemuan demi pertemuan telah dilakukan oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan tim di Negeri Kanguru.

"Mengiringi pertemuan-pertemuan resmi dengan Australia-Indonesia Center, pertemuan dengan executive committee Program RISE, menghadiri pementasan Centuries of Friendship antara Makassar-Indigenous People Australia, pertemuan dengan Walikota Gold Coast Tom Tate terkait  lanjutan pembahasan sister city," jelas Staf Ahli Pemerintah Kota Makassar bidang Perencanaan Kota dan Pariwisata, Dr Eng Ihsan Latief.

Pertemuan dengan Tom Tate dilanjutkan dengan diskusi smart city serta dukungan Australia Indonesia Business Council (AIBC)  terhadap pengembangan investasi di Kota Makassar.

Menurut Staf Ahli Pemerintah Kota Makassar bidang Perencanaan Kota dan Pariwisata, Dr Eng Ihsan Latief, di sela-sela pertemuan tersebut, Walikota Makassar bersama tim teknis rancang kota dan bangunan melakukan beberapa studi banding di beberapa kawasan di beberapa kota terkait dengan akselerasi universal desain pada program-program prioritas Kota Makassar, diantaranya konsep desain lorong wisata, desain Smart Panyingkulu, desain ruang terbuka hijau dan koridor hijau, serta beberapa fasilitas umum lainnya.

Beberapa pembelajaran yang menjadi topik menarik adalah pemakaian material perkerasan pada pathway pedestrian, dan konsep green yang memberikan penekanan pada material rumput sebagai ground cover.

Selain itu, ruang terbuka yang ramah anak dan manula pada kawasan-kawasan permukiman, klaster tanaman pelindung sebagai komposisi tanaman sejenis, serta desain simpang jalan yang ramah terhadap disabilitas dan jarak pandang pengendara kendaraan bermotor. 

“Catatan-catatan inilah yang menjadi referensi dalam rencana implementasi pada program-program prioritas pemerintah kota. Perjalanan lawatan dengan intensitas pengkayaan dan referensi knowledge dan pengalaman pada pengembangan program prioritas,” jelas Dr Eng Ihsan Latief.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved