Sosok Brigadir Yosua Polisi yang Tewas Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy, Mahir Menembak
Belakangan terungkap sosok Brigadir Yosua bukan orang sembarangan. Brigadir Yosu merupakan sniper saat bertugas di satuan Brimob Polda Jambi.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku tidak dimintai persetujuan terkait proses autopsi yang dilakukan terhadap anaknya.
Ia mendapati anaknya sudah dalam kondisi lebam di sekujur tubuh, dan luka tembak di dada, tangan, leher dan bekas jahitan hasil autopsi.
"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," katanya.
Kejanggalan masih berlanjut, saat jenazah korban tiba, pihal keluarga sempat tidak diizinkan untuk melihat atau membuka pakaian korban.
Kemudian, mereka juga melarang pihak keluarga untuk mendokumentasikan kondisi korban saat pertama kali tiba di rumah duka.
"Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk dan ada luka tembak," sebutnya.
Samuel merasa terpukul dengan kondisi anaknya tersebut, ia mengatakan, jika memanh ditemukan kesalahan terhadap anaknya, tidak seharusnya diperlakukan dengan hal tersebut.
"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," bilangnya.
Dua Cerita Versi Polisi
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dua kali menyampaikan keterangan terkait kematian Yosua di rumah dinas Kadis Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pada siang hari, dia menyebut saat itu Samuel mau masuk ke rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, ditegur penjaga rumah.
Kemudian teguran dijawab Yosua dengan tembakan ke arah yang menegurnya, Bharada E.
Terjadi baku tembak antara Brigadir J atau Yosua dengan E, hingga akhirnya Yosua tewas.
Pada pernyataan beberapa jam setelahnya, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan terjadi setelah istri Irjan Pol Ferdy Sambo berteriak dari kamar.
Disebutkannya, Yosua Hutabarat saat itu masuk ke kamar tersebut, lalu melakukan pelecehan dan mengancam pakai pistol.
Istri perwira tinggi itu berteriak, lalu Yosua keluar dari kamar.
Di sisi lain, Bharada E awalnya di lantai dua, turun dan menanyakan maksud Yosua.
Pertanyaan dijawab dengan tembakan oleh Yosua. Hingga terjadi baku tembak.
Yosua Hutabarat, yang memiliki latar belakang anggota Brimob, disebutnya menembak 7 kali dan tidak sekalipun kena.
Sementara Bharada E menembak sebanyak 5 kali, dan 4 kali kena sasaran.
Peristiwa baku tembak itu terjadi Jumat lalu, jenazah dibawa ke Jambi Sabtu, dimakamkan pada Senin.
Peristiwa tragis ini baru terungkap ke publik pada hari Senin kemarin, setelah pihak keluarga buka suara karena merasakan banyak keanehan.
Mabes Polri kemudian menyebutkan kronologi dan motif penembakan seperti di atas. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Profil Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat yang Tewas Ditembak di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri