Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Ingat

Ingat Kombes Dulu Baku Tembak dengan Teroris Bom Sarinah? Sempat Diteror Pinjol, Kabarnya Sekarang

Masih ingat Kombes (kini Brigadir Jenderal) dulu viral tembaki teroris Bom Sarinah? Dialah Krishna Murti.

Editor: Sakinah Sudin
HAND OVER/FACEBOOK.COM/KHRISNA MURTI
Brigjen Khrisna Murti 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat Kombes (kini Brigadir Jenderal) dulu viral tembaki teroris Bom Sarinah?

Dialah Krishna Murti yang saat itu berpangkat Komisaris Besar (Kombes).

Krishna Murti dijuluki polisi ganteng usai aksinya saat insiden Bom Sarinah Thamrin 14 Januari 2016 lalu.

Saat itu, Krishna Murti yang menjabat Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.

Beberapa saat usai kejadian, Krishna Murti telah naik jabatan dan sudah menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).

Pada 2021 lalu, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.

Lantas bagaimana kabar Krishna Murti?

Berikut selengkapnya!

Peristiwa Bom Sarinah

Perwira tinggi ini pertama kali menjadi sorotan kala memperlihatkan aksi tembak menembak di Bom Sarinah Januari tahun 2016 lalu.

Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.

Sejak saat itu, lelaki berusia 45 tahun ini sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.

Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.

Krishna terlihat gagah.

Brigjen Krishna Murti
Krishna Murti yang saat itu berpangkat Kombes (kini Brigjen) dan menjabat Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin(HO)

Dia selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya untuk bisa menertibkan keadaan.

Diketahui, Krishna Murti pernah bertugas di PBB dan sering dihadapkan dengan situasi peperangan dan konflik yang mencekam di Eropa dan Timur Tengah.

Sebagai polisi yang berpengalaman lama di luar negeri, Krishna juga selalu memperhatikan fesyen.

Penampilan Krishna sehari-hari memang trendy dan fashionable.

Aksesoris yang dipakainya bermerek, seperti ikat pinggang dan sepatu Hermes.

Soal fesyen ini, Krishna pernah menyampaikan bahwa penampilan untuk seorang polisi apalagi yang tampil di depan publik, harus rapi.

"Polisi Polda Metro Jaya ini sudah sejajar dengan polisi New York, jadi harus berpenampilan rapilah minimal. Polisi-polisi di Amerika penampilannya keren-keren," kata Krishna Murti saat itu.

Selain karena kejadian itu, Krishna Murti juga disorot saat menjadi narasumber utama dalam pemberitaan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atau es kopi vietnam bersianida.

Namanya sedang naik daun, pada 2016, Krishna Murti yang saat itu telah menjabat wakil kepala Polda dicopot karena tersandung kasus dugaan kekerasan terhadap seorang wanita bernama Novena Widjaya.

Isu penganiayaan mulai menyeruak ketika beredar berita disertai foto-foto melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

Dalam berita tersebut, Krishna dikabarkan dilaporkan kepada Propam Polri.

Krishna kemudian membantah dirinya melakukan tindakan melawan hukum dan dilaporkan.

Disorot saat Beli Sayur

Kini Krishna Murti telah menjadi Brigjen.

Momen ketika Brigjen Pol Krishna Murti belanja sayur di pasar sempat jadi sorotan setelah diunggah akun YouTube Krishnamurti_bd91 Polri tahun 2019 silam, dilansir dari Surya.co.id.

Ketika itu, Brigjen Krishna Murti sedang belanja sayur di sebuah pasar di wilayah konflik kawasan Afrika Tengah.

"Ini rasanya belanja di daerah konflik, di mission area," ujar Krishna Murti.

Yang menjadi sorotan adalah tampak sebuah kendaraan taktis ( Rantis) PBB sedang mengawal Krishna.

Sembari tersenyum, Krishna tersenyum sambil menunjukkan Rantis tersebut.

"Belanjanya sambil dikawal tank" ucap Krishna sambil tertawa.

Tak sendiri, Krishna Murti juga ditemani beberapa rekannya yang ikut mengawal.

"Tempat belanjanya cuma kayak begini. Ini lah kehidupan pasukan PBB kita. Ada tentara yang mengawal, ada tentara batalyon yang mengawal," jelasnya.

Diteror Pinjol

Tahun lalu, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.

Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin 1 November 2021, teror debt collector ilegal  yang meresahkan warga ternyata tak pandang bulu.

Jenderal polisi pun diteror dengan kata-kata kasar.

Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.

Sang jenderal yang menerima teror tersebut adalah Brigjen Pol Krishna Murti.

Pengakuan ini diungkap Brigjen Pol Krishna Murti melalui akun media sosial Instagram miliknya @krishnamurti_bd91.

Awalnya, Brigjen Pol Krishna Murti sempat tidak terlalu menggubris tentang permintaan penagihan utang.

Karena memang tidak pernah sama sekali meminjam uang dari pinjol ilegal.

Brigjen Krishna Murti. Dulu pernah baku tembak dengan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kala itu Krishna Murti masih berpangkat Kombes
Brigjen Krishna Murti. Dulu pernah baku tembak dengan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kala itu Krishna Murti masih berpangkat Kombes (Kolase Tribunnews.com)

Namun, pelaku pinjol ilegal itu terus menghubungi dengan nada pengancaman.

Bahkan, meski sudah diblokir, pelaku terus menghubungi dengan nomor lain.

Kisah konyol pelaku pinjol ilegal ini pun membuat marah mantan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya itu.

Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri itu mengungkapkan pernah ditelepon debt collector.

Padahal, tidak punya utang kepada pinjol.

"Saya pernah tiba2 di telepon nomor tidak dikenal. Marah minta bayar uang," tulis Krishna Murti di Instagram-nya.

Karena merasa tak pernah berutang, Krishna pun memblokir nomor telepon tersebut.

Tapi, anehnya, sang penagih utang itu terus kembali menelepon dengan menggunakan nomor lain.

"Saya gak tau urusan ditagih uang oleh orang gak jelas atas utang yg dimiliki oleh orang yg tdk jelas," tambah dia.

Krishna Murti mengaku mendapat banyak aduan tentang praktik pinjol yang mencekik kehidupan masyarakat.

"Ternyata pinjol ini puki**k juga ya. Pantes banyak orang yg nangis2 dikerjain mereka," tulis Krishna Murti.

Kabar Terbaru Krishna Murti

Sejak 20 Juli 2017 mengemban amanat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.

Baru-baru ini, Krishna Murti emosi melihat penumpang Alphard yang menghina polisi.

Diketahui, seorang pria disorot setelah videonya, memaki dan menghina polisi beredar luas di masyarakat.

Sikap penumpang mobil Alphard yang memaki pihak kepolisian yang sedan bertugas tersebut beredar pada Jumat (6/5/2022).

Krishna Murti pun ikut menanggapi.

Jenderal Bintang 1 yang juga mantan Wakapolda Lampung Krishna Murti mengomentari tingkah arogan pengemudi mobil Aplhard.
Jenderal Bintang 1 yang juga mantan Wakapolda Lampung Krishna Murti mengomentari tingkah arogan pengemudi mobil Aplhard. (Tangkap layar Instagram)

Ia mengomentari tingkah arogan pengemudi mobil mewah tersebut.

Menurut Krishna Murti hampir rata-rata petugas Polisi yang bertugas di lapangan memiliki kesabaran yang tinggi.

"Dulu saat saya Kapolsek tahun 90an. 3 jam lebih dijalanan panas atur jalan macet saat lebaran.

Emosi saya naik lihat mobil dan motor yang melanggar seenaknya," ungkap Krishna Murti dikutip dari akun media sosialnya @krishnamurti_bd91, Minggu 9 Mei 2022.

Bahkan Krishna Murti pun emosinya tidak bisa ditahan dan meluapkannya ke pengendaran yang tak sabaran tersebut.

"Sampai saya gebrak itu kap mobil2 yg melanggar aturan.

Tapi anda tau apa yg disampaikan anak buah saya?? Dia bilang gini: Ijin komandan istirahat saja, biar kami yg bereskan.

Komandan tidak boleh emosi dg mereka," kata Krishna.

Untuk itu, dirinya pun memberikan respek yang tinggi kepada para petugas di lapangan yang bisa menahan emosinya.

"Dari sana saya melihat bahwa anggota anggota di lapangan begitu sabar menghadapi bangke2 spt yg naik mobil Aplhard ini," tuturnya.

Krishna Murti pun mengungkapkan beruntung pengendara Alphard yang arogan tersebut tidak bertemu dengannya.

"Untungnya dia gak ketemu saya jaman muda dulu. Untungnya dia ketemu anggota2 Polri yg penyabar.

Mereka bukan orang2 goblok, mereka hanyalah manusia2 yang digaji negara untuk melayani semua khalayak manusia dari kelas bawah sampai atas,

dari yg tidak sombong sampai yg sombong spt kamu mas Alphard F 771 TOH. Semangat rekan2 di lapangan," ungkapnya. (Surya.co.id, TribunLampung.co.id, Tribun-Timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved