Peserta Praya di Bittuang Kekurangan Air Bersih, Terpaksa Beli Galon Rp150 Ribu
Sebab, air bersih yang disediakan panitia tidak mampu menyuplai kebutuhan para peserta.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, BITTUANG - Pertemuan Praya XI Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) dipusatkan di Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan 4-8 Juli 2022.
Peserta praya terdiri 95 klasis dari 17 Provinsi, jumlahnya lebih dari 25 ribu orang.
Mereka mengeluhkan ketersediaan air bersih selama praya.
Sebab, air bersih yang disediakan panitia tidak mampu menyuplai kebutuhan para peserta.
"Iya kak hanya mengalir di pagi hari," kata Ketua kontingen Klasis Pulau Jawa Boyvannie Ivan Putra kepada Tribun Timur di poskonya, Jumat (8/7/2022) siang.
"Airnya sangat terbatas, apalagi jumlah kita banyak, jadi kita tampung air di ember dan bak," katanya.
Bahkan, beberapa klasis mengaku membeli air bersih kebutuhan minum dan memasak.
Peserta praya yang tak mau disebut identitasnya mengaku menggelontorkan Rp150.000, membeli air bersih per tandon kapasitas 1.100 liter.
"Susah air, kami beli Rp150.000 satu galon tandon," ujarnya.
"Bukan cuma kami, klasis yang diatas (tetangga) juga diantarkan. Mungkin hampir semua klasis yang beli," katanya menambahkan.
Ketua Panitia Praya PPGT XI Wala Tandibunna tak menampik hal tersebut saat dikonfirmasi di lokasi Praya.
Kata dia, panitia telah berusaha maksimal. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Tana Toraja) untuk menyuplai persediaan air.
Ia mengaku tak menyangka jumlah peserta Praya akan melonjak.
"Kita sudah menyuplai air ke kontingen. Kekurangan itu karena betul-betul peserta sangat melonjak, lebih dari 25 ribu," katanya.
"Dua mobil tanki kapasitas 5.000 liter, BPBD dan PDAM yang antar ke kontingen-kontingen," Wala menambahkan.