Kasus Buang Bayi
Kapolsek Wara Utara: Timsus Pengungkap Kasus Buang Bayi di Palopo Belum Perlihatkan Kerja Kongkrit
Polisi belum bisa mengungkap pelaku pembuang bayi di Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Muh. Irham
PALOPO, TRIBUN-TIMUR.COM - Polisi belum bisa mengungkap pelaku pembuang bayi di Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Hingga kini, pelaku maupun orang tua bayi masih misterius.
"Saya belum terima laporan hasil dari penyelidikan kasus penemuan bayi," kata Kapolsek Wara Utara, Ipda Achmad Madjid, Rabu (6/7/2022).
Achmad mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus dalam mengungkap kasus ini.
Namun tim tersebut belum memperlihatkan kinerja yang kongkrit.
"Kami sudah bentuk timsus yang tergabung dari Intelkam dan Reskrim Polsek Wara Utara," ujarnya.
Perwira satu balok mengaku telah berkoordinasi dengan Polres Palopo guna membongkar kasus ini.
"Untuk mengungkap kasus seperti ini, dibutuhkan tim yang solid dan kami tidak punya itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Marniani (46) menemukan bayi di dalam kardus depan rumahnya.
Marniani adalah warga Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Ia menemukan bayi dalam kardus yang diletakkan tepat di depan rumahnya, Jumat (1/7/2022) dini hari.
Marniani menuturkan, penemuan bayi tersebut bermula saat dirinya terbangun karena mendengar tangisan bayi sekitar pukul 02.00 Wita.
Saat terbangung, ia sempat menduga itu tangisan bayi tetangganya.
Ia mulai curiga pada saat tangisan bayi tak kunjung berhenti.
Lalu memutuskan membangunkan orang di rumah lalu mengecek teras dan sekitar rumahnya.
"Waktu saya dengar suara bayi saya kira anak tetangga yang memang sering menangis kalau malam, tapi kalau bayi tetangga itu menangis biasa ibunya akan bangun dan menyanyikan supaya tidur kembali," ujarnya.
Karena penasaran, ia pun membangunkan suami dan anaknya untuk mengecek.
"Saya, bapak, dan anak keluar mengecek tapi tidak mendapat sumber tangisan bayi itu karena saat kami di luar bayi itu tidak menangis lagi," katanya.
"Kami keliling sekitar rumah mencari tapi tidak menemukannya, nanti setelah mau masuk rumah saya kembali mengecek teras dan melihat ada kardus di atas meja dan ternyata di dalamnya ada bayi yang menangis tadi," jelas Marniani.
Kini, bayi tersebut dirawat oleh Marniani.
Saat ditemukan, bayi dalam keadaan sehat, bersih serta tali pusar telah dipotong dan diikat menggunakan kain.
"Waktu saya temukan, kardus tempat menaruh bayi itu dilapis dua, bayinya juga diselimuti pake sarung. Sepertinya bayi ini sudah dibersihkan dulu oleh orangtuanya baru dibawa dan disimpan di depan rumah," lanjutnya.
Di kediaman tempat ditemukan bayi malang tersebut, tinggal pasangan suami istri dengan empat orang anak serta mertuanya.