Piala Presiden 2022
Pelatih PSM Bernardo Tavares Keluhkan Ketersediaan Bola Lawan Borneo FC
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares keluhkan ketersediaan bola di laga PSM vs Borneo Samarinda FC di babak delapan besar Piala Presiden 2022.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares keluhkan ketersediaan bola di laga PSM vs Borneo Samarinda FC di babak delapan besar Piala Presiden 2022.
PSM kalah 1-2 dari Borneo FC di Stadion Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (3/7/2022) malam.
Gol Borneo dicetak Agung Prasetyo di menit 5 dan Matheus Pato menit 17.
PSM memperkecil kedudukan lewat gol tendangan bebas Willem Jan Pluim di menit 75.
Tavares menilai, setelah Borneo FC cetak gol kedua, pertandingan serasa terhenti. Bola susah ditemukan di stadion.
Bahkan, ia berpikir untuk mendatangkan bola dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Setelah gol kedua dari Borneo sepertinya game telah terhenti. Kenapa saya katakan game terhenti, karena bola susah sekali ditemukan di stadion. Tidak ada bola, saya hampir berpikir kita harus ambil bola dari Makassar setelah gol kedua Borneo,” keluhnya saat konferensi pers usai pertandingan.
Pelatih berkebangsaan Portugal ini mengatakan, ball boy tidak pegang bola. Cuma ada satu bola terlihat, yang digunakan dalam lapangan.
Timnya pun dirugikan, sebab saat bola keluar beberapa detik waktu terbuang percuma.
“Ball boy tidak pegang bola, cuma ada satu bola kelihatan, yang ada di pertandingan. Jadi saat bola out, kita harus kehilangan beberapa detik setelah itu,” terang Tavares.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini pun membandingkan sepak bola Indonesia dengan Bahrain.
Bahrain sebuah negara kecil dengan jumlah penduduknya lebih kecil dari Indonesia. Tapi dalam sepak bola Bahrain lebih bagus dari pada Indonesia. Bisa dilihat rangking Bahrain di atas Indonesia.
“Lihat rangking Bahrain dari pada Indonesia. Karena apa, karena hal-hal ini terjadi di negeri ini. Bola bisa hilang, kita kehilangan banyak waktu. Padahal Indonesia memiliki animo dan suporter yang sangat besar terhadap sepak bola,” ucap pelatih 42 tahun ini.
Padahal lawan Borneo FC, Tavares ingin menunjukkan sepak bola sebagai olahraga.
Suporter menikmati permainan tersebut, tapi kenapa harus dibungkus hal-hal seperti ini. Ini bukan perang.
Dia menyebut, sepak bola Indonesia membutuhkan VAR.
“Jujur, apakah kalian pikir bahwa pertandingan tadi dipimpin dengan fair? Saya sampaikan sepak bola Indonesia secara urgen membutuhkan VAR,” tegasnya.
Adanya VAR, menurut dia, akan membantu wasit dalam mengambil keputusan.
“Dengan begitu, wasit bisa melihat kembali sebelum mengambil keputusan final untuk sebuah insiden,” pungkasnya. (*)