Piala Presiden 2022
Kalah dari Borneo FC, Pelatih PSM Bernardo Tavares Sebut Sepak Bola Indonesia Butuh VAR
PSM Makassar gagal melaju ke semi final Piala Presiden 2022. PSM harus menerima kekalahan 1-2 dari Borneo Samarinda FC di delapan besar.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar gagal melaju ke semi final Piala Presiden 2022.
PSM harus menerima kekalahan 1-2 dari Borneo Samarinda FC di delapan besar.
Pertandingan berlangsung di Stadion Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (3/7/2022) malam.
Kekalahan ini memperpanjang catatan PSM tak pernah menang atas Borneo FC sejak 2018 di Stadion Segiri.
Pelatih PSM, Bernardo Tavares mengaku, sudah mengetahuinya sekarang hal tersebut bisa terjadi.

"Seperti saya ceritakan dan sampaikan di pre match press conference kemarin (Sabtu 3 Juli) bahwa, PSM tak pernah menang lawan Borneo FC sejak 2018. Saya bisa mengerti sekarang, kenapa itu bisa terjadi," akunya saat konferensi pers usai pertandingan.
"Saya tidak komplain terhadap wasit, dan saya akan mengucapkan selamat kepada Borneo," sambungnya.
Pelatih berpaspor Portugal ini menilai, Indonesia memiliki sepak bola fantastis, suporter fantastis dan pemain fantastis.
Namun, sepak bola Indonesia butuh asisten wasit video atau VAR untuk tingkatkan kualitas sepak bola.
Baca juga: Pelatih PSM Bernardo Tavares Keluhkan Ketersediaan Bola Lawan Borneo FC
Saat wasit mengambil keputusan, terkadang keputusan asistennya tidak sama dengan keputusan diambil.
"Kalau memang negeri ini (Indonesia) ingin meningkatkan kualitas sepak bola, sepak bola di sini butuh VAR," tegas Bernardo Tavares.
Seperti disampaikan saat pre match press conference, Bernardo Tavares ingin lawan satu tim ketika bertemu Borneo FC.
Namun kenyataannya, timnya seperti melawan dua tim.
"Seperti saya sampaikan kemarin ketika pre match, bahwa saya ingin melawan satu tim, tapi hari ini kita lawan dua tim," katanya. (*)