Piala Presiden 2022
Tekuk Barito Putera Lewat Drama Adu Penalti Arema FC ke Semifinal Piala Presiden 2022
Pada babak adu penalti Arema FC vs Barito Putera terbilang sama kuat hingga harus dilanjutkan ke penendang keenam.
Kondisi tim lawan yang lebih harmonis dengan belum tersentuh kekalahan dianggapnya dapat menebar ancaman.
“Kami akan melawan tim yang bagus karena telah lolos dari babak penyisihan dengan bagus pula. Kita tahu kalau mereka sampai sekarang belum pernah kalah,” kata pelatih asal Portugal dikutip dari laman resmi Piala Presiden.
Dia juga mengatakan Barito Putera memiliki skuat yang tidak boleh dianggap remeh.
Walaupun materi pemain masih kalah mentereng dengan timnya, Barito Putera diuntungkan dengan mayoritas pemain musim lalu masih bertahan.
Tanpa banyak perombakan di tubuh tim Barito Putera membuat mereka kini punya kesepahaman yang sudah lebih baik.
Faktor inilah yang dianggapnya tidak mudah untuk bisa menaklukkan tim kebanggaan warga Banjarmasin.
“Tim yang mereka miliki sekarang, sebagian besar adalah pemain musim lalu. Itu berarti di antara mereka sudah terbangun chemistry. Jadi jelas akan jadi laga yang sulit,” tandasnya.
Pelatih Barito Putera Dejan Antonic menyadari ada perbedaan kualitas dan kedalaman skuat antara timnya dengan lawan.
Namun dari perspektif yang lain, dia melihat perbedaan tersebut jadi peluang bagi pemainnya.
“Saya setuju materi pemain Arema dengan Barito beda jauh. Banyak pemain bintang di Arema. Kalau di Barito tidak punya banyak pemain dengan nama besar di Indonesia,” kata pelatih asal Serbia.
“Tapi ini kesempatan untuk semua pemain Barito membuktikan kalau dia mau mempunyai nama positif dan bagus di Indonesia, mereka harus belajar di pertandingan ini,” sambungnya.
Sepanjang babak penyisihan Grup B, sejumlah pemain muda jadi pilar inti Barito Putera. Mulai dari Buyung Ismu Lessy (23 tahun), Ferdiansyah (22), Luthfi Kamal (23), Bagas Kaffa (20), Muhammad Firly (22), Rafi Syarahil (21) dan Franck Rickhart Sokoy (24).
Dejan melihat pemain muda ini potensial secara jangka panjang. Di samping itu, tenaga muda ini berkesempatan memberi perbedaan signifikan pada jalannya pertandingan.
“Sekali lagi, kalau kita lihat materi pemain beda jauh. Tapi saya sering bilang kalau sepak bola itu pertandingan yang sulit. Semuanya ada kesempatan, tidak melihat tim ini kecil atau tim ini besar,” ujarnya bersemangat.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita