Pilpres 2024
Aktivis 98 Sulsel dan Sulbar Dorong Ustaz Dasad Latif Masuk Gelanggang Pilpres 2024, Hasbi: Dia Pas!
Yang terpenting dari semua itu, UDL kini menjadi dai atau tokoh agama Islam yang dinilai moderat.
8 Alasan Aktivis 98 Dukung Ustaz Dasat Latif Maju di Pilpres 2024
1. Turut berjuang menumbangkan rezim Orde Baru dan melahirkan Orde Reformasi
2. Sangat pas untuk situasi Indonesia saat ini.
3. Memiliki komitmen kebangsaannya tidak diragukan,
4. Mewakili Kawasan Timur Indonesia
5. Akademisi perguruan ternama di Indonesia, Universitas Hasanuddin.
6. Doktor komunikasi yang memiliki pola komunikasi yang bagus
7. Tokoh agama Islam yang moderat
8. Sangat tidak sepaham politik identitas yang menjadikan isu SARA untuk dijadikan komoditi politik
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presidium Nasional Persatuan Nasional Aktivis 98 atau Presnas Pena 98 Sulsel, Hasbi Lodang, mendorong Ustaz Dasat Latif atau UDL maju dalam Pemilihan Presiden 2024, Pilpres 2024.
Paguyuban aktivis 98 yang turut berjuang menumbangkan rezim Orde Baru dan melahirkan Orde Reformasi itu menilai Ustaz Dasad Latif sangat pas untuk situasi Indonesia saat ini.
"UDL adalah aktivis 98, komitmen kebangsaannya tidak diragukan," tegas Hasbi Lodang, Rabu (29/6/2022).
Hal sama ditegaskan Presnas Pena 98 Sulbar, Jervis Pakan. "UDL adalah teman seperjuangan kami tahun 1998. Beliau bisa mewakili Kawasan Timur Indonesia dan idola kaum milenial," jelas Jervis Pakan.
Jervis Pakan adalah pemuda asal Tana Toraja.
Tahun 1997-1998, UDL masih kuliah di Unhas dan IAIN Alauddin Makassar.
Dalam berbagai aksi mahasiswa, UDL selalu tampil berorasi.
Berbeda dengan kebanyakan aktivis 98 yang memilih berjuang di jalur politik, bisnis, dan pemerintahan. UDL berjuang di jalur dakwah dan pendidikan.
"Ustaz Dasat Latif adalah akademisi di perguruan ternama di Indonesia, Universitas Hasanuddin. Dia doktor komunikasi yang memiliki pola komunikasi yang sangat bagus," tegas Hasbi Lodang.
Yang terpenting dari semua itu, UDL kini menjadi dai atau tokoh agama Islam yang dinilai moderat.
"Dalam berbagai kesempatan diskusi dengan UDL, dia selalu menekankan ketidaksepahaman dengan orang yang menganggkat politik identitas atau issu SARA untuk dijadikan komoditi politik," jelas Hasbi Lodang.
Menurutnya, UDL berperinsip bahwa politik identitas yang menjadikan SARA sebagai komoditi politik, hanya akan membuat rakyat atau masyarakan semakin terpolarisasi," tegas Hasbi Lodang.
Selain itu, aktivis 98 juga menilai UDL tidak berada pada kelompok oligarki serta memiliki jaringan nasional yang kuat.(*)