Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Basri Modding Dilantik Jadi Rektor UMI Periode Ke-2, Embracing Smart University Jadi Target

Untuk mewujudkan Embracing Smart University atau kampus berbasis digital diwujudkan, Prof Basri Modding mangatakan harus melalui lima dimensi.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN TIMUR/ Muhammad Abdiwan
Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof Mochtar Noer Jaya melantik Prof Basri Modding sebagai Rektor UMI masa amanah 2022-2026di Auditorium Al Jibra, UMI, Senin (27/6/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Basri Modding dilantik menjadi Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) masa amanah 2022-2026.

Bagi Prof Basri Modding, ini menjadi periode keduanya memimpin kampus yang terletak di Jl Urip Sumoharjo itu.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof Mochtar Noer Jaya melantik Prof Basri Modding di Auditorium Al Jibra, UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (27/6/2022).

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan penuh haru.

Prof Mochtar yang melantik terharu dan beberapa kali berhenti saat pengucapan pelantikan kepada Prof Basri.

"Bismillahirahmanirahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," dengan nada tersedu-sedu.

Ia menghela napas sejenak lalu melanjutkan pelantikan.

"Pada hari ini, Senin 27 Juni saya selaku Ketua Yayasan Wakaf UMI melantik saudara sebagai Rektor UMI masa amanah 2022-2026," ucapnya dengan nada bergetar.

"Semoga Allah melancarkan dan melindungi dalam menjalankan tugas," tutupnya disambut dengan tepuk tangan seluruh hadirin di Auditorium Al Jibra.

Usai menerima jabatan periode keduanya, Prof Basri menyampaikan sejumlah pencapaian diraih di periode pertama 2018-2022.

Enam bulan pasca dilantik sebagai rektor di periode pertama, tepatnya Desember 2018, UMI berubah menjadi perguruan tinggi swasta di luar Jawa terakreditasi A.

Sembilan bulan sebelum berakhirnya jabatan rektor periode pertama, UMI kembali berubah akreditasi menjadi perguruan tinggi di luar Jawa terakreditasi unggul.

UMI menjadi 27 perguruan tinggi dari 4.500 perguruan tinggi terakreditasi unggul.

"Saya bersyukur UMI masuk 27 perguruan tinggi terakreditasi unggul dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia," ucapnya.

Di periode keduanya, Prof Basri ingin menjadikan UMI sebagai kampus Islam berbasis digital, setara dengan kampus terkemuka baik secara nasional dan internasional melalui Embracing Smart University.

"Embracing Smart University menunjukkan semangat yang kuat untuk maju dan terus berkembang. Agar jadi institusi unggul terkemuka dan berdaya saing bisa diwujudkan," jelasnya.

Untuk mewujudkan Embracing Smart University diwujudkan, kata dia, melalui lima dimensi.

Pertama, dimensi smart system. Ini merujuk pada pengintegrasian dari seluruh layanan dan aplikasi pada ruang lingkup UMI dalam smart map, smart app.

Muaranya pada penjaminan mutu akreditasi prodi dan institusi.

"Saat ini sementara dibangun dan rencananya terimplementasikan pada 2023," sebut pria kelahiran 18 Agustus 1963 ini.

Kedua, smart infrastruktur. Mengacu pada perangkat dan konektivitas seluruh layanan pendidikan digunakan.

Mendukung optimalisasi dalam mengakses data dan informasi serta akurasi kebijakan tata kelola.

"Perangkat dan konektivitas saat ini dalam UMI semua unit memadai dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendukung seluruh layanan dalam lingkup UMI," tuturnya.

Ketiga, sambung Prof Basri adalah smart governance dan policy.

Ini merujuk pada tata kelola perguruan tinggi secara transparan, responsif, dan akuntabilitas berdasarkan standar operasional prosedur (SOP). Serta analisis pengambilan keputusan dalam hasilkan kebijakan efesien dan efektif.

Keempat, smart people. Hali ini mengacu pada kesiapan sivitas akademika dalam transformasi digital.

Mulai tahun 2022 telah dilaksanakan pelatihan IT fundamental kepada sivitas akademika. Secara bertahap akan dilengkapi dengan sertifikat kompetensi.

"Harus mampu beradaptasi. Salah satu strategi adaptasi, kita akan wujudkan smart people. Karyawan melek IT. Kurang lebih 600 orang dilatih untuk mendukung Embracing Smart University, menyusul dosen dan mahasiswa," ujar pria kelahiran Jeneponto ini.

Kelima, smart people with an embedded Islamic character. Ini harus berorientasi berkembangnya budaya institusi dan warga UMI berlandaskan nilai ajaran Islam.

Internalisasi nilai ajaran Al Quran dan As Sunnah. Diaktualisasikan melalui komitmen enam kelembagaan dan 16 komitmen individual yang disebut komitmen ke-UMI-an

"Dari lima dimensi ini budaya diwujudkan adalah insan yang selalu berzikir dan bersyukur, menciptakan manusia Ulul Albab sesuai cita-cita pendiri UMI," harapnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved