Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Berlaga di AFC Cup, Berikut Catatan Syamsuddin Umar ke PSM Makassar

Syamsudin Umar meminta harmonisasi pemain PSM Makassar bisa ditingkatkan seiring mereka selalu bersama.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Dok pribadi
Pengamat sepakbola, Syamsuddin Umar. Syamsudin Umar memberikan sejumlah catatan ke PSM Makassar yang akan berlaga di AFC Cup 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar masih sulit dalam mencetak gol. Penyelesaian akhir masih kurang efektif.

Hal ini menjadi masalah dan harus segera dibenahi. Apalagi, PSM akan berlaga di Group H AFC Cup 2022.

Lawan Kuala Lumpur City FC pada 24 Juni dan Tampines Rovers pada 27 Juni.

Pengamat sepakbola, Syamsudin Umar meminta harmonisasi pemain bisa ditingkatkan seiring mereka selalu bersama.

"Saya rasa semua penyerang dan tim mau cetak bola. Mudah-mudahan setelah bersama dan harmonisasi saling memahami tim ini bisa semakin bagus lagi," katanya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com via telepon, Kamis (23/6/2022).

Dia menilai, penyerang dan pemain sayap dimiliki saat ini sudah bagus. Seiring latihan dan jalannya kompetisi, ia optimis masalah penyelesaian akhir segera teratasi.

"Penyerang bagus dan sayap bagus, mereka bisa lewati pemain lawan. Jadi tidak usah panik, ala bisa karena biasa. Mudah-mudahan berjalannya kompetisi dan latihan semua terus membaik," ucap pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000 ini.

Syamsuddin Umar berpandangan, PSM sekarang lebih baik daripada sebelumnya.

Pertama, dalam mengendalikan permainan. Ada area-area tertentu ketika terjadi transisi untuk memulai penyerangan dan memulai pressure.

Sehingga jarak terlihat harmonis dalam merangkai lapangan tengah, pertahanan dan penyerangan.

"Mobilitas jarak antara pemain itu cukup menjanjikan untuk intercept, overlapping dan melakukan permainan tiktak," jelasnya.

Sambungnya, ketika mendapatkan bola, Wiljan Plum cs memanfaatkan betul panjang dan lebar lapangan.

Jika kalah dalam perebutan bola cepat menutup. Para pemain Laskar Pinisi langsung persempit ruang lawan.

Mereka juga lebih sabar dalam leading, kapan harus keras, sehingga kartu diperoleh tidak terlalu banyak.

"Karakter tidak memberikan kesempatan lawan berbuat banyak, mau mendribbling dan menyusahkan lawan kalau kehilangan bola," paparnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved