Cuaca
Toraja Dilanda Cuaca Dingin Hingga 19 Derajat Celcius, Begini Penjelasan BMKG
Beberapa hari terakhir wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan dilanda cuaca dingin. Suhu dingin ini bahkan mencapai 19 derajat celcius
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Muh. Irham
MAKALE, TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa hari terakhir wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan dilanda cuaca dingin. Suhu dingin ini bahkan mencapai 19 derajat celcius.
Sejumlah warga mengatakan, cuaca dingin khususnya terasa saat malam hari.
"Tidak seperti biasnaya, sudah 4 hari ini suhu di Toraja dingin sekali, apalagi kalau malam," kata Alex, warga Makale kepada Tribun Timur Rabu (22/6/2022) malam.
Alex mengungkap, cuaca dingin ini juga dibarengi hujan.
Hujan kata dia, terjadi pada sore dan malam hari.
"Biasa ji begini, apalagi kalau di Toraja, tapi tidak sedingin ini," katanya.
Staf Forecaster Stasiun Meteorologi Toraja, Alfaridzi mengungkap penyebab udara dingin di wilayah Toraja ini.
Ia mengatakan itu diakibatkan oleh angin yang berhembus dari Australia menuju Indonesia yang disebut angin monsun Australia.
"Australia saat ini sedang memasuki musim dingin, ditambah dengan luasnya gurun di wilayah Australia menyebabkan udara yang terbawa dominan kering dan dingin," jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Alfaridzi mengutarakan, tidak adanya pembentukan awan juga menjadi penyebab panas yang diperoleh pada siang hari dapat langsung dilepaskan oleh bumi.
Sehingga minimum biasanya cuaca dingin mencapai 19 derajat celcius.
"Tidak adanya panas yang terperangkap membuat udara lebih dingin," ujarnya.
"Dari 1 Juni jumlah curah hujan yang tercatat rata-rata 43 mm, sedangkan suhu udara minimum rata-rata 19 derajat celcius," bebernya.
Sementara, Prakirawan BMKG Makassar, Agusmin menuturkan, dari segi geografis, wilayah Toraja memang berada pada daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Hal itu kata dia, menyebabkan suhu lebih dingin dibanding daerah dengan topografi rendah.
Selain itu, pada bulan Juni ini, dari gerak semu matahari, saat ini berada di lintang utara dan menjauh dari wilayah khatulistiwa.
Sehingga kondisi ini menyebabkan panas yang diterima khususnya wilayah Indonesia tidak begitu signifikan dan juga saat malam hari.
"Kondisi suhu udara akan lebih rendah di banding bulan-bulan lainnya," papar Agusmin.(*)