Yusuf Mansur
Benarkah Yusuf Mansur Kabur saat Rumahnya Digeruduk Massa? Keberadaan Ayah Wirda Mansur Terungkap
Saat didatangi massa yang terdiri dari pengurus dan jemaah Masjid Darussalam, Kota Wisata Bogor, Yusuf Mansur tak menampakkan batang hidungnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Yusuf Mansur kini jadi perbincangan hangat di masyarakat.
Pantauan Tribun-Timur.com, nama Yusuf Mansur bahkan Trending Twitter, Rabu (22/6/2022).
Yusuf Mansur menjadi sorotan usai rumahnya digeruduk massa, Senin (20/6/2022).
Pasalnya, saat didatangi massa yang terdiri dari pengurus dan jemaah Masjid Darussalam, Kota Wisata Bogor, Yusuf Mansur tak menampakkan batang hidungnya.
Massa datang untuk menuntut ganti rugi atas investasi batu bara 13 tahun silam yang dijanjikan Yusuf Mansur
Akhirnya, massa pun pulang dengan tangan kosong.
Seorang perwakilan massa yang juga merupakan Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, berujar jika ayah Wirda Mansur itu kabur.
Padahal, puluhan orang itu menuntut kesediaan Yusuf Mansur untuk berdialog dengan mereka.
"Ya dia (Yusuf Mansur) kabur kok," tandas Herry, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Lantas benarkah Yusuf Mansur kabur?
Tudingan tersebut langsung dibantah oleh kuasa hukum Yusuf Mansur, Arie Sunarya.
Arie mengungkapkan di mana posisi Yusuf Mansur saat rumahnya digeruduk massa.
"Sepanjang sepengetahuan saya, dari dua minggu yang lalu, beliau (Yusuf Mansur) berada di Kota Tarim, Negara Yaman," papar Arie, pada awak media, Selasa (21/6/2022).
Menurut dia, Yusuf Mansur sedang belajar dan bersilaturahmi dengan ulama di Kota Tarim.
Dalam kesempatan itu, Arie tak menjelaskan Yusuf Mansur sedang belajar apa dan bersilaturahmi dengan siapa di sana.
"Agenda beliau adalah untuk belajar dan silaturahmi dengan ulama di sana," tukasnya.
Postingan Terbaru Yusuf Mansur
Saat ramai pembicaraan soal dirinya, Yusuf Mansur muncul membagikan kabar terbaru lewat postingan Instagram @yusufmansurnew, Rabu (22/6/2022).
"22 Juni, jam 01.55, selesai packing2.
Bismillaah walhamdulillaah. Alladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat...
Siap2 bertolak ke Mesir, dg izin Allah. Bismillaah. Nanti jam 3pg krg lbh, jalan ke Bandara Sewun, Hadramaut, Yaman. Bersama Putra al Habib Umar, Habib Salim. Sayyid Salim.
Semalam di Jalsah Syahriyyah, Pengajian Bulanan, Habib Umar... Bersama Ulama2 Tarim, pimpinan2 Ribat (Pesantren) di Tarim, seakan2 pengajian dan makan malam perpisahan.
Orang deketnya Habib Umar, seperti 'Ammu Kholid, mengejar keluar, dan memeluk penuh suka cita. Kayak ga mau ditinggal. Padahal, di dalam, udah dipeluk juga. Saya sengaja nyari 'Ammu Kholid, dan memeluknya di dalam ruangan jalsah. Tapi ya itu. Beliau mengejar ke luar, ke mobil.
Malam sebelumnya, dan malam sebelumnya, dan malam sebelumnya, saya dan Yai Jameel, bersama-sama beliau.
Banyak kenangan. Juga dengan orang-orang dekat Habib Umar.
Semisal Habib Agil, yang seperti ga percaya, kami pulang serasa begitu cepat.
Habib Agil dan 'Ammu Kholid ini adalah "abdi dalam" nya Habib Umar.
Ngurus sampe ke makanan, minuman, obat tetes mata Habib, sampe prental prentil. Hingga nyetir... Yaa Rabb...
Ustadz Yunus, orang Tegal, yang diberi kemuliaan berada juga di circle inti keluarga Habib Umar, yang mana beliau menjadi abdi dalamnya Habib Salim, Putra Habib Umar, malah bermalam di Syuggoh, sebutan apartemen yang kami tempati.
Menghabiskan malam bersama-sama, setelah sekian hari bersama-sama di Hadramaut, keliling kota.
Penuh kenangan semua. Nanti dibagikan ke santri2 dan keluarga besar Daqu insyaaAllah.
Pokoknya jalan semakin terbuka u/ anak-anak kita semua, menjadi ulama-ulama penerus Nabiyallaah Muhammad, dan penerus ulama-ulama masa depan, dengan pengalaman dan jaringan internasional.
Keberkahan dan keunggulan tersendiri bagi Daqu dengan seluruh keluarga besarnya.
Tarim... Duhai Tarim... Ga kepengen tidur malam ini.
Saya sampe ke bawah Syuggoh. Dan memilih menikmati malam terakhir sementara, sebelum nanti membawa santri2 lebih banyak lagi ke sini... Dengan izin Allah. Dan ke seluruh penjuru dunia...
Semoga santri2 Daqu, keluarga Daqu, keluarga kami semua, Indonesia, mendapatkan berkahnya Negeri Nabi Hud...," tulis Yusuf Mansur pada caption, dikutip Tribun-Timur.com.

Iming-iming Investasi Dilakukan di Masjid
Sebelumnya, fakta baru pun terungkap terkait investasi batu bara Ustaz Yusuf Mansur.
Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, mewakili para korban menuturkan Ustaz Yusuf Mansur awalnya menawarkan investasi batu bara kepada pengurus dan jemaah masjid.
"Dia (Yusuf Mansur) datang ke Masjid Darussalam. Terus dia mempresentasikan bisnis di dalam masjid," kata Herry dikutip dari Kompas.com.
Para jemaah dan pengurus masjid diiming-imingi mendapatkan keuntungan dari investasi itu per bulan.
Hingga pada akhirnya banyak jemaah dan pengurus masjid yang mengikuti program investasi ini.
250 Korban, Cuma 2 yang Untung di Awal
Tidak sedikit, dikabarkan sebanyak 250 orang yang terdiri dari jemaah dan pengurus masjid mengikuti program investasi tersebut.
Mereka tidak menduga, uang yang sudah digelontorkannya sejak 2009-2010 itu, hilang tanpa kabar.
Hingga saat ini, kata Herry, para korban tak kunjung mendapatkan keuntungan.
"Investasi mulai 2009 akhir sampai 2010 awal (durasi investasi). Nah, sampai sekarang ini, enggak ada yang dikembalikan," lanjut Herry.
Sebelumnya, sambung Herry, ada dua orang yang awalnya sempat mendapat hasil investasi selama beberapa bulan.
Namun, pada kenyataannya tidak ada lagi yang mendapatkan keuntungan ataupun pengembalian dari investasi tersebut.
Total Kerugian Capai 46 M
Jumlah total nominal investasi para jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata, diklaim mencapai Rp 46 miliar.
Bahkan, ada beberapa orang yang berinvestasi hingga miliaran rupiah kepada Ustaz Yusur Mansur.
"Dari 250 orang (investor), uang yang terkumpul waktu itu (mencapai) Rp 46 miliar," kata Herry.
Salah seorang investor, kata Herry, bahkan sampai menjual tempat tinggalnya untuk mengikuti investasi batu bara milik Yusuf Mansur.
Dari hasil menjual rumahnya, NK mendapatkan uang sebesar Rp 700 juta.
"Terus yang Rp 500 juta diinvestasikan ke batu bara," ungkap Herry.
Sementara sisanya, untuk biaya mengontrak rumah.
Yusuf Mansur Disebut Kabur
Herry mengatakan bahwa puluhan orang itu datang untuk berdialog langsung dengan Yusuf Mansur.
Namun, mereka tidak bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur secara langsung.
Alih-alih bertemu dengan yang bersangkutan, para korban malah bertemu dengan orang yang mengaku kuasa hukum Ustaz Yusuf Mansur.
"Jam 09.15 WIB (Senin) kita sudah di sana. Kita berdiri, kita enggak mau masuk ke dalam (kediaman Yusuf Mansur). Karena kalau masuk ke dalam, katanya enggak boleh direkam. Ya kita (menyampaikan tuntutannya) di tengah jalan," ujar Herry.
Menurut Herry, penyampaian tuntutan itu berlangsung selama 1,5 jam meski tidak ada Yusuf Mansur dilokasi kejadian.
(Tribunnews.com/ Salma/ Galuh, Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)