Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penamatan Siswa

Penamatan, 133 Siswa SMP Negeri 2 Sangalla Kompak Pakai Baju Adat Toraja

Tiap-tiap siswa datang ke sekolah menggunakan pakaian adat Toraja. Orangtua yang mendampingi juga menggunakan pakaian adat Tana Toraja

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Muh. Irham
Tribun Toraja
Siswa IX SMP 2 Sangalla, Tana Toraja dan orang tua wali kompak kenakan baju adat Toraja saat acara penamatan, Selasa (21/6/2022). Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya Toraja 

MAKALE, TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 133 siswa SMP Negeri 2 Sangalla, Tana Toraja, dinyatakan lulus, Selasa (21/6/2022). Mereka kemudian menerima surat tanda tamat belajar dari sekolah.

Yang menarik dari proses kelulusan ini, tiap-tiap siswa datang ke sekolah menggunakan pakaian adat Toraja. Orangtua yang mendampingi juga menggunakan pakaian adat Toraja.

Acara penamatan tersebut berlangsung di halaman sekolah dan berlangsung semarak. Masing-masing siswa mendapat ucapat selamat dari guru.

Mengenai alasan menggunakan pakaian adat Toraja, Kepala SMP Negeri 2 Sangalla, Ema Lapu mengatakan, hal itu untuk melestarikan budaya Toraja di kalangan anak muda Tana Toraja.

"Dalam kondisi apapun, kita harus lestarikan budaya Toraja. Kita mulai sejak dini," kata Ema.

Dominan siswa dan orang tua wali mengenakan baju adat yang terbuat dari kain tenun asli Toraja. 

"Hal-hal seperti ini memang harus ditekankan bagi anak-anak generasi penerus bangsa," ujarnya.

"Di tengah perkembangan berbagai model pakaian, kita juga harus tetap bangga mengenakan pakaian atau baju adat kita sendiri," ucapnya.

Ema pun berharap, anak peserta didiknya setelah lulus menjadi siswa yang berkualitas.

Sesuai kata dia, visi-misi dan ilmu yang didapatkan selama mengeyam pendidikan di SMP 2 Sangalla.

Sementara, mengenakan baju adat ini diapresiasi orang tua siswa.

Seperti yang diungkapkan Rifka, salah satu orang tua siswa yang dinyatakan lulus.

Menurutnya, menggunakan baju adat tersebut bertujuan sangat baik. 

Selain itu, memberikan efek positif bagi siswa maupun orang tuanya.

"Saya ndak masalah, justru suka. Pas ditanya anak langsung pergi jahit baju. Kalau tujuannya baik, kita harus mendukung," ucapnya.

"Kalau perlu cara seperti ini dipertahankan, dan diberlakukan setiap penamatan," harapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved