Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Ingat

Ingat Lutfiana Ulfa? Dulu Heboh Gegara Dinikahi Syekh Puji di Usia 12 Tahun, Penampilannya Kini Beda

Lutfiana Ulfa sempat menghebohkan dunia maya dan jadi perbincangan lantaran menikah saat usianya masih 12 tahun. Dia dinikahi Syekh Puji.

Editor: Sakinah Sudin
Istimewa
Foto lawas Syekh Puji menikahi Lutfiana Ulfa pada 2010 lalu. Saat menikah, Lutfiana Ulfa masih berusia 12 tahun. Belasan tahun berlalu, penampilan Lutfiana Ulfa kini beda. 

Keduanya pun mengaku menikah tanpa ada paksaan apa pun.

Terkhusus Ulfa, dirinya mengaku menikah tanpa adanya paksaan dari kedua orangtuanya.

Orangtuanya juga merestui pernikahan tersebut.

Sontak pernikahan Syekh Puji dan Lutfiana Ulfa menyita perhatian publik kala itu.

Pernikahan mereka disaksikan orangtua, keluarga, kerabat, karyawan, santri dan tetangga yang berjumlah ratusan.

Pernikahan dilakukan dengan berdasarkan cinta dan atas kesepakatan dari Syekh Puji dan Ulfa, di mana keduanya ingin membentuk keluarga yang bahagia.

Melansir dari Grid.Id, yang mengutip Kompas.com, Syekh Puji menikahi Ulfa yang saat itu masih kelas 8 SMP dari Kecamatan Klepu, Kabupaten Semarang, sebagai istri kedua dengan alasan dijadikan direktur di perusahaannya.

Syekh Puji juga menjanjikan istrinya itu akan menjadi direktur termuda di Indonesia.

Syekh Puji diketahui memiliki bisnis kerajinan dari kuningan melalui perusahaan PT Sinar Lendoh Terang (Silenter) yang dipimpinnya.

Perusahaan ini memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per bulan.

Dikutip Surya Malang, Syekh Pujiono tercatat sebagai calon bupati Semarang terkaya tahun 2005 dengan kekayaan sebesar Rp 70,6 Miliar.

Syekh Puji memang dikenal sebagai sosok yang eksentrik.

Pada bulan Desember 2006 pria kelahiran Semarang, 4 Agustus 1965 ini pernah dibacok seseorang ketika memimpin demonstrasi.

Kepolisian Resor (Polres) Salatiga menunjukkan kalau sang Syekh juga pernah dilaporkan ke polisi pada bulan September 1998, sewaktu ia menjadi kepala desa Bedono.

Pasalnya ia menggundul paksa sejumlah karyawan/karyawati perusahaan yang dipimpinnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved