14 Tahun Menanti hingga Tak Bisa Jalan, Akhirnya Rampe Petani Ubi di Gowa Naik Haji
Untuk pendaftaran haji, ia masih ingat pada tahun 2008 lalu. Namun waktu menabung, ia sudah tidak ingat lagi.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nama Rampe Daeng Monne akhirnya keluar sebagai jamaah calon haji (JCH) tahun 2022.
Melihat pengumuman tersebut, perempuan berusia 65 tahun itu mengaku sangat senang
Rampe sudah 14 tahun menanti namanya terpanggil untuk melaksanakan salah satu Rukun Islam itu.
Ditambah kondisinya sejak tiga tahun lalu hanya bisa menggunakan kursi roda jika ingin berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tulang pinggang bagian kiri Rampe sudah tidak utuh lagi setelah ditabrak mobil tahun 2019 lalu.
Begitupun dengan kedua kakinya, ia susah menggerakkannya.
Meski sudah tidak bisa lagi berjalan, Rampe bersyukur bisa menginjakkan kaki ke rumah Allah
Usai mengikuti penyerahan JCH di Aula Arafah, Rampe didorong menggunakan kursi roda oleh tenaga kesehatan yang bertugas ke Poliklinik.
Kemudian diperiksa kesehatan dan kesiapannya dalam melakukan perjalanan menggunakan pesawat selama kurang lebih 12 jam ke Arab Saudi.
"Alhamdulillah saya bersyukur sekali namaku keluar," kata Rampe kepada Tribun-Timur.com, Jumat (17/6/2022).
Rampe bercerita bahwa dirinya bersama suami telah lama menabung demi menunaikan ibadah haji.
Untuk pendaftaran haji, ia masih ingat pada tahun 2008 lalu. Namun waktu menabung, ia sudah tidak ingat lagi.
Rampe adalah warga Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Di desa tersebut, ia bersama suaminya menanam ubi kayu dan juga bersawah.
Hasil panen tersebut yang kemudian ditabung hingga bisa mendaftar haji dan sekarang sudah siap berangkat ke tanah suci.
Sayang, kali ini, nama suami Rampe tidak keluar sebagai jamaah haji.
Padahal ia mendaftar bersamaan 14 tahun lalu.
"Tidak keluar namanya. Jadi tadi hanya datang mengantar," katanya.
"Saya bilang ke dia, mungkin tahun depan namanya keluar," lanjutnya.
Meski tanpa suami yang mendampingi, Rampe menyebut ada tujuh anggota keluarganya yang ikut.
"Ada anakku, keponakan, sama sepupu. Alhamdulillah keluar semuaji namanya jadi calon haji ini," katanya.
Saat di Poliklinik, petugas kesehatan memeriksa kondisi tubuh Rampe.
Ia diminta mengangkat tangan, kaki, dan mencoba berdiri.
Hal tersebut bisa dilakukannya karena memang hanya berjalan yang Rampe tidak bisa
Dokter yang memeriksanya menyarankan dalam pesawat untuk selalu bergerak.
Mengangkat kepala menengadah ke atas, kemudian menggerakkan ke kiri dan kakan.
Serta memintanya untuk selalu minum air putih. (*)