Malino Valley Hadirkan Kawasan Wisata dengan Konsep Neo Vernakuler, Ada Pengembangan UMKM dan Budaya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Malino Valley by Haluoleo Land Group Property Syariah menghadirkan obyek wisata berkonsep Neo-Vernakuler.

Hal itu disampaikan Malino Valley by Haluoleo Land Group Property Syariah saatmengadakan Customer Gathering pada project wisata alam terbarunya di Hotel Arthama Makassar, Minggu (12/6/2022) lalu.

Malino Valley by Haluoleo Land Group Property Syariah, merupakan project keempat kawasan wisata setelah tiga project wisata yang dalam proses pengembangan.

Malino valley nantinya menjadi kawasan pengembangan UMKM, Budaya, dan Agrikultur dengan konsep Neo-Vernakuler.

Malino Valley Terletak di Lingkungan Topidi, Desa Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.

Menghadirkan 3 Perpaduan yakni Budaya, lingkungan, dan Religi.

Sedangkan view value yang diberikan oleh Malino Valley dikelilingi suasana pedesaan yang sejuk, dengan panorama pemandangan sawah yang bertingkat, Air Terjun, Pegunungan, dan yang istimewa keindahan sunsetnya .

Dalam Customer Gathering ini, Asriadi, selaku Direktur Utama Tallasa Fifth Season)menuturkan bahwa pembangunan Malino Valley paling lambat akan rampung dalam lima tahun.

"Maka dari itu ia berharap adanya Malino Valley dapat membantu dan memudahkan UMKM masuk di kawasan tersebut," ucapnya.

Para wisatawan tak perlu khawatir sebab Rute Lokasi hanya berjarak 15 menit dari pusat layanan pemerintahan dan kawasan wisata seperti pohon pinus, Air Terjun Takapala, dan Malino Higlands.

Nantikan kami di Malino Valley #InspiringNewWays.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita