Tamu Tribun Timur
32 Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Belajar Jurnalistik di Tribun Timur
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Ronald Ngantung.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 32 mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berkunjung ke Kantor Tribun Timur, Senin (13/6/2022).
Mahasiswa tersebut didampingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah, Agus Wandi.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Ronald Ngantung.
Mengawali kunjungan, Agus Wandi menyampaikan tujuan kunjungan 32 mahasiswanya itu.
Ia mengatakan, salah satu mata kuliah yang sedang dipelajari oleh mahasiswanya tersebut adalah bahasa jurnalistik.
Sehingga, ia mengajak mereka untuk belajar langsung bahasa jurnalistik di Tribun Timur.
Sebab, kata dia, Tribun Timur adalah salah satu media terbesar di Sulawesi Selatan dan update menyebarkan berita setiap harinya.
"Kami ingin belajar penerapan bahasa jurnalistik dalam proses pemberitaan di Tribun Timur," kata Agus Wandi.
"Namun secara umum kami juga ingin mengenal Tribun Timur dan proses sirkulasi beritanya bagaimana," tambahnya.
Ronald Ngantung kemudian menjelaskan secara umum sirkulasi berita di Tribun Timur.
Ia mengatakan berita di Tribun Timur disebarkan melalui berbagai platform media.
Mulai media cetak, kemudian berkembang ke media maya, serta ke media sosial.
"Kita ikuti kemauan pembaca. Sekarang semua orang pasti memiliki media sosial. Jadi kita menyebarkan berita juga ke situ," katanya.
Pria asal Manado itu juga menjelaskan bahwa wartawan Tribun Timur, jika di lapangan, tidak hanya merekam dan menulis berita.
Tetapi, terlebih dulu melakukan siaran langsung di Facebook. Selain itu juga membuat video.
Mahasiswa yang hadir sangat antusias menyimak materi yang disampaikan Ronald.
Setelah penyampaian materi, Salsa, salah satu mahasiswi pun mengajukan pertanyaan mengenai pembaca media cetak yang mengalami penurunan.
"Apakah ada upaya mengatasi penurunan pembaca koran? kata Salsa bertanya ke Ronald.
Ronald menjelaskan bahwa media cetak memang telah mengalami penurunan pembaca sejak media online dan maya berkembang pesat.
Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Bahkan, kata dia, banyak media cetak berhenti menerbitkan koran.
Penyebabnya karena media online dan maya akses informasinya lebih cepat.
Selain itu, berita bisa diakses kapan saja dan dimana saja, selagi ada jaringan.
Namun, kata dia, Tribun Timur membuat inovasi agar pembaca koran Tribun Timur tidak ditinggalkan pelanggan.
"Kita buat inovasi dicetak. Kita ubah cara pembayaran menjadi pertahun," katanya.
"Selain itu, kita kasih bonus ke pelanggan seperti cuci mobil gratis dan makan di hotel berbintang setiap hari gratis," sambungnya. (*)