Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Taufik Keberatan Dipecat Partai Gerindra Gegara Dituding Tak Loyal, Sebut Prabowo Kalah di Pilpres

Mohammad Taufik menyebut alasan yang disampaikan oleh Mahkamah Kehormatan Partai terkesan mengada-ada.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitasnya naik. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Politikus senior Mohammad Taufik dipecat oleh Partai Gerindra.

Mohammad Taufik merasa keberatan dan terima pemecatan tersebut.

Ia mempertanyakan alasan dirinya dipecat.

Mohammad Taufik menyebut alasan yang disampaikan oleh Mahkamah Kehormatan Partai terkesan mengada-ada.

Saat pilpres 2019 berlangsung, Taufik masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta. 

Namun Taufik menilai alasan itu tak masuk akal lantaran Pilpres 2019 berskala nasional dan Prabowo tak hanya kalah di DKI Jakarta.

"Saya minta maaf kalau apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi kawan itu (gagal memenangkan Prabowo).

Masa karena Pilpres kalah, cuma saya doang (yang dipecat)?," ujarnya dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Sebagai informasi, Prabowo yang saat Pilpres 2019 berpasangan dengan Ma'ruf Amin hanya menang di 13 provinsi, yakni Bengkulu, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Banten, Aceh, NTB, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Riau.

Mohammad Taufik
Mohammad Taufik (WartaKota)

Sementara itu, lawannya yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di 21 provinsi yakni Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Maluku dan Papua.

"Mesti rasional dong. Masa karena Pilpres kalah, terus cuma saya doang (yang dipecat)," sambung Taufik.

Gerindra juga menyebut alasan pemecatan itu karena Taufik dianggap tak loyal.

Lagi-lagi, Taufik pun mempertanyakan alasan ini dan menyebutnya terlalu mengada-ada.

"Makanya mesti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Baru sekarang saya tahu, saya tadi lagi santai aja, tiba-tiba ada berita dipecat," ujarnya.

Taufik menegaskan ia selalu loyal sejak bergabung bersama Gerindra pada 2008 lalu.

Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved