Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unismuh

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unismuh Belajar Strategi Pemberdayaan Desa di Lutim

Salah satu kelompok yang intens berdiskusi adalah kelompok 12 yang membahas tentang human security, masyarakat adat, dan tambang.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Unismuh
Diskusi mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unismuh bersama OPD Luwu Timur. 

TRIBUNLUTIM.COM, LUTIM - Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Benchmarking di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan selama empat hari, Senin-Kamis (6-9/6/2022).

Program Studi yang diintegrasikan dengan mata kuliah ini diikuti 150 mahasiswa.

Temanya Collaborative Governance dalam Pengelolaan Lingkungan pada kawasan pertambangan di Kabupaten Luwu Timur

Kegiatan ini merujuk pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Fokusnya pada penelitian dan pemberdayaan masyarakat serta pembelajaran praktik pemerintahan di Indonesia. 

Selama di Kabupaten Luwu Timur, rombongan dibagi menjadi 17 kelompok dan mengunjungi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur,  serta PT Vale Indonesia Tbk. 

Salah satu kelompok yang intens berdiskusi adalah kelompok 12 yang membahas tentang human security, masyarakat adat, dan tambang.

Kelompok ini berdiskusi dengan kepala Dinas Pemerintah Masyarakat Desa  (PMD) Kabupaten Luwu Timur, Hansen dan External Relation PT Vale Indonesia Tbk, Laode Ichman Muhammad.

Diskusi membahas tentang tanggung jawab pemerintah dalam memastikan keberlanjutan komunitas dan keterlibatan swasta dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat dan desa.

Hansen banyak memaparkan program unggulan untuk masyarakat dan desa. Sementara Laode banyak membagikan informasi detail terkait peran swasta untuk masyarakat setempat. 

Kepada kedua pihak ini, Koordinator kelompok Andi Visca mengharap komitmen kedua pihak dalam memastikan human security masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintah desa.

"Kita ingin kedua pihak bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah desa," jelasnya.

Usai benchmarking, setiap kelompok diharuskan membuat artikel penelitian.

"Luaran dari kegiatan benchmarking adalah artikel yang diterbitkan pada Jurnal Nasional Terakreditasi," tutup Visca.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved