Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap
Abdul Qodir Baraja Ditangkap, Kini Polda Metro Jaya Selidiki Dana Operasional Khilafatul Muslimin
Polda Metro Jaya kini menyelidiki sumber dana operasional Khilafatul Muslimin setelah menangkap Abdul Qodir Hasan Baraja.
TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Metro Jaya menemukan adanya aliran dana operasional ke kelompok Khilafatul Muslimin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, aliran dana operasional ditemukan setelah pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Hasan Baraja ditangkap.
"Proses penyelidikannya lanjut. Pertayaan besar harus kita jawab (uang operasional dari mana)," ujar Kombes Pol Hengki Haryadi, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Ditangkap di Lampung, Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja Langsung Dibawa ke Jakarta
Baca juga: Siapa Abdul Qadir Baraja? Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap Diduga Sebar Hoaks dan Kegaduhan
Kelompok Khilafatul Muslimin sudah tersebar di Sumatera, Jawa dan wilayah timur.
Sementara markas pusat berada di kediaman Abdul Qodir Hasan Baraja di kawasan Bandar Lampung.
"Kami akan selidiki sumber dana dan sebagainya," tutur Hengki.
Bahkan mereka telah menerbitkan buletin bulanan sebanyak 80 edisi di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Kemudian disebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Selain buletin bulanan, juga ada website menerbitkan artikel yang dapat memecah belah warga Indonesia.
Tulisan berisi bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, sehingga harus segera ditindak.
"Ini organisasi cukup besar ada 23 kantor wilyah seperti di Sumatera, Jawa, termasuk wilayah timur," kata Hengki, Selasa (7/6/2022).
Oleh karena itu Hengki menganggap organisasi ini bukan kelompok sederhana karena pengikutnya cukup banyak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Penindakan terhadap Abdul Qodir Hasan Baraja ini sebagai titik awal pihaknya menangkap orang-orang yang memiliki pemahaman tidak sesuai dengan Pancasila.
"Proses akan panjang dan kami akan berkoordinasi dengan wilayah, jadi kita fokus betul dalam melakukan penyidikan dan penindakan," tuturnya.
Sosok Abdul Qodir Baraja
Abdul Qodir merupakan pemimpin Komando Jihad, musuh utama pemerintah dan tentara Indonesia di tahun 80-an dan pemimpin Khalifah Khilafatul Muslimin.
Sebuah organisasi yang namanya mencuat akibat salah satu anggotanya ditangkap Densus 88 terkait gerakan teror.
Ia lahir 10 Agustus 1944 di Taliwang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Ia mengawali pendidikannya di Gontor lalu melanjutkan tinggal di Lampung.
Abdul Qodir dikenal dengan pergerakan berbasis Darul Islam/Negara Islam Indonesia (DI/NII) pada masa mudanya.
Ia pernah menjadi tangan kanan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Al Mu'min Ngruki.
Baraja diketahui pernah dipenjara dua kali terkait terorisme.
Pertama pada tahun 1979 terkait Teror Warman, dan 1985 terkait aksi pengeboman di Jawa Timur dan Candi Borobudur.
Pada 7 Juni 2022, ia ditangkap oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Terus Menyelidiki Kelompok Khilafatul Muslimin, Temukan Aliran Dana Operasional