Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Airlangga Hartarto

Menko Airlangga Sebut Indonesia Punya Modal Kuat Hadapi The Perfect Storm atau 5C

Pasca pandemi Covid-19, perekonomian global masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Editor: Hasriyani Latif
Kementerian Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto disela acara Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII dan LXIV tahun 2022 Lemhanas secara virtual, Senin (6/6/2022) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Krisis moneter tahun 1998 dan resesi ekonomi tahun 2008 hingga krisis pandemi Covid-19 tahun 2020, Indonesia selalu mampu bangkit menghadapi tantangan yang ada.

Meski demikian, Pemerintah selalu mewaspadai seluruh kondisi yang ada terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan perekonomian global ke depan.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menyampaikan Ceramah Umum pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII dan LXIV tahun 2022 Lemhanas secara virtual, Senin (6/6/2022).

Pasca pandemi Covid-19, kata dia, perekonomian global masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen dan memproyeksikan inflasi yang lebih tinggi.

Dunia saat ini tengah dihadapkan pada Badai yang Sempurna (The Perfect Storm) atau 5C, yakni krisis multidimensi yang terjadi pada saat bersamaan dan dengan kompleksitas yang tinggi.

Tantangan dan krisis tersebut yakni Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.

Namun, Pemerintah tetap optimis memandang perekonomian Indonesia tahun 2022.

Pada Q1-2022, Indonesia berhasil melanjutkan tren pemulihan dengan baik dimana ekonomi berhasil tumbuh 5,01persen (yoy), lebih baik dibandingkan sejumlah negara lainnya seperti Tiongkok, Singapura, Korsel, Jerman, dan Amerika Serikat.

Tren pemulihan tersebut dicerminkan juga dengan kembalinya Indonesia ke dalam kategori negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) sejak akhir tahun 2021.

Hal tersebut juga seiring dengan terlihatnya tren penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.

“Untuk memastikan pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut di tahun ini, Pemerintah kembali menjalankan Program PEN yang diarahkan untuk jobs-stimulating recovery dengan total anggaran Rp 455,62 triliun," katanya via rilis yang diterima Tribun-Timur.com, Selasa (7/6/2022).

"Hingga akhir Mei 2022 lalu, alokasi tersebut telah dapat terealisasi hingga Rp 90,80 triliun yang utamanya digunakan untuk perlindungan masyarakat,” lanjutnya.

Sebagai salah satu Program PEN, Kartu Prakerja bertujuan meningkatan skill pekerja dan memberikan keamanan finansial.

Kartu Prakerja telah diberikan kepada 11,4 juta penerima di tahun 2020-2021 dan di tahun 2022 ini telah tersalurkan kepada 1,06 juta penerima.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved