IKA Unhas
IKA Unhas Mulai Injak Gas, Prof Taruna Ikrar: Kibarkan Ayam Jantan dari Timur di Seluruh Dunia
Sawedi Muhammad pemandu rapat mengingatkan program yang diajukan harus harus SMART, yakni specific, measurable, achievable, relevant, and time-boun
“Aktivitas saya di luar negeri juga masih seperti dulu. Saya masih diamanahi sebagai Director of Members-at-Large di International Association of Medical Regulatory Auhtorities,IAMRA, (Konsil Kedokteran Internasional), Vice President for West and South Europe zones (Wakil Presiden untuk zona Eropa Barat dan Selatan), anggota American Cardiology Collage, anggota Society for Neurosciences, anggota International Heart Research Association, anggota Asia Pacific Hearth Rhythm Association, dan anggota Japanese Cardiologist Association,” jelas Prof Taruna Ikrar.
Dia mengingatkan, alumni Unhas punya potensi besar karena pengurus IKA Unhas orang-orang hebat.
“Makanya perlu disinkronkan,” tegas Prof Taruna Ikrar.
Setelah penjelasan dari Prof Taruna Ikrar, Sawedi Muhammad menyilakan Ketua Bidang Hubungan Internasional Prof Iqbal Djawad PhD memperkenalkan tim dan rancangan program kerja.
“Alumni Unhas punya posisi tinggi di Kementerian Luar Negeri. Alumni kita tersebar di beberapa negara. Makanya perlu branding man, kerja rutin seperti Amsassador talk, oppurtunity matching,” kata Prof Iqbal Djawab.
Selain itu, dia berharap alumni punya perwakilan di KBRI/Konjen di seluruh dunia, semacam duta alumni.
Pernyataan Prof Iqbal Djawad langsung diamini Prof Taruna Ikrar.
“Universitas terbaik di dunia seperti Harvard University pun melakukan hal seperti itu. Mereka masih pasang baliho di seluruh dunia,” kata Prof Taruna Ikrar.
Untuk itu, Prof Taruna Ikrar berharap ambassador alumni selayaknya menampilkan ikon ayam jantan dari timur di tempat masing-masing.
Penjelasan gambaran program kerja Bidang Hubungan Luar Negeri ditambahkan oleh Supratman Supa Athana yang juga sekretaris di bidang ini.
“PP IKA Unhas sedianya ikut aktif dalam aktivitas perdamain dunia. Kita harus mencetak tokoh perdamaiman dunia pasca-Jusuf Kalla,” kata Supratman Supa Athana.
Penjabaran atau pelaksanaanya, lanjur Suptarman Supa Athana, membranding salah seorang alumni untuk bisa jadi juru damai untuk melanjutkan peran dan posisi JK sebagai juru damai.
“Seperti mengadakan FGD dengan pihak atau perwakilan yang bertikai di AAS Building atau di Unhas, mengelolah Dana Bantuan Ke Dunia Internasional yang membutuhkan. Ini bisa berupa beasiswa untuk mahasiswa yang berbakat di Yaman, Palestina, atau Afrika Selatan,” jelas Supratman Supa Athana.
Sasaran beasiswa atau bantuan kemanusia pada negara-negara yang dilanda krisis parah mengadakan seminar tentang konflik dan perdamaian dunia
Selain itu, Supratman Supa Athana menawarkan program berupa kerjasama kebudayaan, pendidikan, perdagangan, dan media internasional.