Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mukernas DDI

Terungkap, Alasan DDI Jarang Gunakan Istilah Islam Moderat dalam Aktivitas, Diungkap oleh Ketua Umum

Mukernas DDI dibuka di Auditorium IAIN Parepare, Jl Amal Bhakti, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Jumat (3/6/2022).

Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Muh. Irham
Kasdar Kasau
Pembukaan Mukernas DDI di Aula IAIN Parepare, Jumat (3/5/2022) 

Parepare, Tribun - Pengurus Besar (PB) Darul Da'wah Wal Irsyad (DDI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), Jumat-Minggu (3/5/2022).

Mukernas DDI dibuka di Auditorium IAIN Parepare, Jl Amal Bhakti, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Jumat (3/6/2022).

Ketua Panitia Pelaksana Mukernas DDI, Surianto menyebut ada dua ribu peserta yang hadir dari seluruh Indonesia.

Setelah pembukaan dilanjutkan dengan pembahasan program kerja dijalankan lewat komisi-komisi.

Surianto menyebut, Mukernas ini memiliki empat tujuan, pertama menetapkan program kerja PB DDI periode 2022-2027.

Kedua, menetapkan keputusan-keputusan Muktamar DDI yang  ke-12 di pada 22-23 Februari 2022 di Samarinda.

Ketiga, melakukan konsolidasi organisasi bersama seluruh jajaran lembaga dan badan otonom DDI.

Keempat, membangun hubungan silaturahmi antara PB DDI, pengurus wilayah dan perguruan tinggi dan  pondok pesantren se-Indonesia.

Ketua Umum PB DDI, Anre Gurutta Prof Andi Syamsul Bahri A Galigo menjelaskan, DDI adalah suatu organisasi pra kemerdekaan.

Terbentuk pada tahun 1938 di Mangkoso, Kabupaten Barru. Didirikan oleh anre gurutta Ambo Dalle.

DDI memiliki madrasah, pesantren dan perguruan tinggi. Ini menjadi benteng penerangan dan pengembangan manhaj ahlussunnah wal jamaah.

Prof Syamsul Bahri berharap DDI mengembalikan warisan Anre Gurutta Ambo Dalle.

Ada dua karakter diwariskan dari dua kitabnya, yakni ukhuwah addariyah dan wasathiyah addariyah.

Di DDI, ungkapnya, jarang digunakan istilah moderat, karena terkadang disalahgunakan orang lain. Makanya menggunakan istilah wasathiyah meski maknanya sama.

"Wasathiyah di DDI ada wasathiyahtul umma, wasathiyahtul Islam, dan ada wasathiyahtul tadayyun," sebutnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved