Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

5 Amalan yang Disunnahkan bagi Perempuan di Malam Jumat, Jangan Sampai Terlewat Ya!

Umat muslim dianjurkan melakukan berbagai kegiatan atau amalan sunnah untuk menambah ketaqwaan dan memperbanyak pahala.

Editor: Hasriyani Latif
Surya.co.id
Ilustrasi - Baik laki-laki maupun perempuan bisa melaksanakan amalan malam Jumat seperti bersholawat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam.

Rasulullah SAW yang telah menjelaskan betapa spesialnya hari Jumat bagi umat muslim.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jumat, (karena) pada hari ini Adam diciptakan."

"Hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jumat,” (HR Muslim).

Baca juga: Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi pada Hari Jumat, Lengkap dengan Penjelasan Hadist

Baca juga: 6 Amalan Sunnah di Hari Jumat, Tak Hanya Baca Surah Al Kahfi, Ganjarannya Pahala Besar

Begitu istimewanya Hari Jumat, umat muslim dianjurkan melakukan berbagai kegiatan atau amalan sunnah untuk menambah ketaqwaan dan memperbanyak pahala.

Amalan sunnah yang merupakan bagian dari khazanah Islam ini tak hanya dilakukan di Hari Jumat tapi juga di malam Jumat.

Baik laki-laki maupun perempuan bisa melaksanakan amalan malam Jumat.

Lantas, apa saja amalan sunnah di malam Jumat untuk perempuan? Berikut ulasannya:

Amalan Malam Jumat

1. Bersholawat

Amalan malam Jumat yang bisa dilakukan perempuan adalah bersholawat.

Amalan ini sangat mudah dan bisa dilakukan kapan saja. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yakni

“Perbanyaklah selawat kepadaku pada malam dan hari Jumat. Barang siapa yang berselawat kepadaku 1 kali, maka Allah akan berselawat kepadanya 10 kali.” (HR Al-Imam Al-Baihaqi)

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat."

"Maka perbanyaklah selawat kepadaku di dalamnya, karena selawat kalian akan disampaikan kepadaku.” (H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa’i)

2. Membaca Alquran dan Surah Al Kahfi

Amalan selanjutnya adalah membaca Surah Al Kahfi. Untuk pria dan wanita sama-sama memiliki kesempatan untuk membaca Al Kahfi pada hari Jumat. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al Hakim, yaitu:

"Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka akan ada cahaya yang menyinarinya di antara 2 Jumat." (Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Jika tidak bisa membaca satu surat sekaligus, kita bisa membaginya dalam beberapa bagian.

Waktu dimulainya dari hari Kamis setelah matahari terbenam sampai hari Jumat matahari terbenam.

3. Memperbanyak Doa

Hari Jumat adalah hari dimana terdapat waktu yang mustajab, dimana doa-doa yang kita panjatkan akan diijabah oleh Allah SWT.

ilustrasi Berdoa - Hari Jumat adalah hari dimana terdapat waktu yang mustajab, dimana doa-doa yang kita panjatkan akan diijabah oleh Allah SWT.
ilustrasi Berdoa - Hari Jumat adalah hari dimana terdapat waktu yang mustajab, dimana doa-doa yang kita panjatkan akan diijabah oleh Allah SWT. (Freepik)

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

“Pada hari Jumat, ada satu waktu, jika seorang muslim berdoa dan mengharapkan sesuatu pada waktu itu kepada Allah, doanya akan dikabulkan.” (H.R.Bukhori dan Muslim)

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad juga djelaskan jika waktu doa yang mustajab di hari Jumat adalah setelah Ashar. Rasulullah SAW bersabda:

“Pada hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut."

"Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah Ashar.” (HR. Ahmad).

Meski begitu, alangkah baiknya untuk tetap rajin berdoa kapan saja.

4. Sholat Tasbih

Sholat tasbih memang memiliki keutamaan yang sangat besar, apalagi jika dikerjakan pada hari Jumat. Nah, ini merupakan amalan malam Jumat untuk wanita selanjutnya.

Rasulullah SAW sendiri menyarankan hari Jumat untuk melaksanakan salat tasbih.

Sesuai namanya, salat tasbih dilakukan dengan membaca kalimat tasbih sebanyak 300 kali.

Adapun tujuan pelaksaan salat khusus ini adalah untuk meminta ampunan pada Allah SWT agar digugurkan segala dosa kita selama hidup di dunia.

5. Membersihkan Diri

Di hari Jumat bukan hanya laki-laki saja, wanita juga disunnahkan untuk membersihkan diri.

Adapun sunnah membersihkan diri ini terdiri dari mandi, membersihkan kuku dan rambut, memakai wangi-wangian.

Baca juga: Diajarkan Rasulullah SAW, ini Lafaz Doa Penangkal Santet dan Sihir Berserta Artinya

Baca juga: Mimpi Bertemu dengan Orang yang Sudah Meninggal, Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Artinya

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu:

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara 2 orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya."

"Dan ketika imam memulai khutbah Jumat, ia diam dan mendengarkannya, maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya" (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, hendaklah juga menyikat gigi dengan siwak.

Surat Al Kahfi Ayat 1-10

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,

3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

mākiṡīna fīhi abadā

Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.”

5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

Mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā

Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

Am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā

Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved