Buku Bunga Rampai Sejarah Maros
Video: Setelah 33 Tahun, Akhirnya Buku Bunga Rampai Sejarah Maros Rilis
Buku Bunga Rampai Sejarah Maros itu menjelaskan tentang Asal Usul Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Srikandi Dala Marusu menggelar silaturahmi akbar di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (29/5/2022).
Empat raja hadir dalam acara silaturrahmi akbar itu.
Diantaranya Raja Binuang XVIII, Andi Irfan Mappaewang beserta perangkat adatnya.
Kemudian Kedatuan Luwu XXXIX, Andi Bau Iwan Alamsyah Djemma Baru'e beserta perangkatnya.
Raja Gowa ke XXXVIII Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang beserta perangkat lembaga adat Kerajaan Gowa.
Serta pemangku adat Bone, Andi Baso Hamid.
Selain raja dan datu serta perangkatnya, juga hadir para pemangku adat, dan 300 komunitas pemerhati adat dan budaya.
Dalam acara silaturahmi akbar tersebut, Srikandi Dala Marusu' juga akan meluncurkan buku Bunga Rampai Sejarah Maros.
Buku tersebut ditulis oleh Andi Fahri Makkasau Karaeng Unjung dan Andi Isbullah Pallawagau.
Andi Fahri Makkasau Karaeng Unjung mengatakan Buku Bunga Rampai Sejarah Maros itu menjelaskan tentang Asal Usul Kabupaten Maros.
Buku ini berisi sejarah Maros mulai dari abad 14 hingga memasuki masa kemerdekaan.
"Setiap kerajaan kami urai, hingga sistem pemerintahannya, sejarah raja-rajanya dan uraian zuriat dan nasabnya," ujarnya.
Ia mengatakan, keinginan untuk menyelamatkan sejarah butta salewangan ini mendorongnya untuk menyusun buku ini.
"Semata-mata hanya ingin menyelamatkan sejarah, kepentingan masyarakat dan harga diri penerus kita," ujarnya.
Andi Fahri menyebutkan dirinya membutuhkan waktu 33 tahun untuk merampungkan 10 bab dan 669 halaman buku ini.
"Saya mulai menulis buku ini sekitar 1989 dan baru selesai, siap diluncurkan tahun ini," tuturnya.
Simak video:(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita