Pemkab Lutra
Bupati Luwu Utara Sebut Anak Harus Dapat Perlindungan Serta Terpenuhi Hak dan Kebutuhannya
Pertemuan penguatan gugus tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) digelar di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Masamba.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Pertemuan penguatan gugus tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) digelar di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Masamba, Selasa (31/5/2022).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memimpin pertemuan ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Luwu Utara, Andi Zulkarnain, menyampaikan tujuan kegiatan ini.
Yaitu meningkatkan persepsi hak dan perlindungan anak serta adanya penyamaan persepsi dan komitmen dalam rangka evaluasi nasional indikator KLA tahun 2022.
Zulkarnain berharap, peran dan dukungan gugus tugas kabupaten, kecamatan, dan jejaring pemenuhan hak anak (PHA).
"Khususnya pendampingan dan monitoring lokus sesuai klaster dan indikatir KLA, serta dapat memberikan jawaban atau informasi capaian dan implemetasi PHA kepada tim verifikasi pusat," katanya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berharap kehadiran semua pihak membuat dirinya optimis.
"Dengan kehadiran kita semua di sini kita punya harapan lebih baik, waktu lalu saja yang dikerjakan dengan orang yang terbatas alhamdulillah menghasilkan hasil yang cukup baik," katanya.
Ia berharap, ada banyak intervensi terhadap lima klaster penilaian KLA sehingga ada perbaikan angka raihan dari tahun sebelumnya.
"Harapan kita bagaimana Luwu Utara menjadi kabupaten layak anak," katanya.
Menurut Indah, ada 24 indikator kabupaten/kota layak anak, namun ia ingin fokus pada lima klaster.
Lima klaster itu adalah hak sipil kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, dan perlindungan khusus.
"Pertama harapan kita angka anak putus sekolah berkurang dengan demikian pernikahan anak usia dini juga bisa berkurang, meskipun itu bukan dampak utamanya," katanya.
"Kita tidak boleh menyerah dengan keterbatasan yang kita miliki, banyak yang bisa kita lakukan dengan sumber daya alam serta sarana dan prasarana yang kita miliki."
"Mendapatkan penghargaan tingkat madya maupun tingkat nindya adalah hanya target minimal saja, karena target maksimal kita adalah bagaimana anak-anak kita betul-betul mendapatkan perlindungan dan betul-betul sejahtera serta terpenuhi segala hak dan kebutuhannya, itulah harapan saya," tutup Indah. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/pemkab-lutra-31-0.jpg)