Tumbuhkan Ekonomi, Kereta Api Sulsel Ditargetkan Angkut Logistik Mulai 2023
Untuk pengangkutan logistik, semen baik dalam kebutuhan produksinya yang membutuhkan batu bara untuk pembakaran dan juga pengangkutan semen
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong penyelesaianProyek Kereta Api Sulsel.
Budi mengatakan Presiden Joko Widodo menaruh perhatian terhadap penyelesaian kereta api tersebut.
Selain mengangkut penumpang, kereta api tersebut juga diproyeksikan mengangkut barang dan logistik.
Budi menargetkan kereta logistik dapat beroperasi tahun 2023.
Untuk pengangkutan logistik misalnya, semen baik dalam kebutuhan produksinya yang membutuhkan batu bara untuk pembakaran dan juga pengangkutan semen ke pelabuhan.
Lintasannya, Maros - Pangkep - Barru (Pelabuhan Garongkong).
Pelabuhan Garongkong akan dikelola oleh PT Pelindo, sedangkan kereta api oleh PT KAI bekerjasama dengan perusahaan daerah (Perseroda).
“Saya yakin dengan kereta berkembang, maka kabupaten akan berkembang,” katanya setelah rapat koordinasi progres pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat malam (27/5/2022).
Dengan kehadiran kereta api itu diharapkan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sulsel.
"Sulsel kaya pabrik-pabrik semen, dibutuhkan suplai batu bara dan antar semen ke pelabuhan. Kita sudah buat trak dari Maros Pangkep Barru Garongkong," katanya.
"Adanya kolaborasi kereta penumpang dan logistik diharapkan kereta yang akan beroperasi di Sulsel akan produktif," katanya.
Budi melanjutkan apa artinya kehadiran kereta api itu, produktif dalam hal finansial, akan membangkitkan ekonomi di Sulsel.
"Ini kita upayakan tahun depan mulai beroperasi, ada pelabuhan, ada juga kereta api dikelola oleh KAI," katanya.
Adapun jalur kereta api Makassar-Parepare ini ditargetkan rampung 2024.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri menyebutkan, untuk pengembangan sebagai kereta api wisata, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Sulsel untuk melihat potensi yang ada sepanjang jalur kereta.
Demikian juga untuk pengangkutan logistik butuh dukungan BUMN karena sifatnya massal.
Sementara, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa kunci keberhasilan sistem kereta api adalah integrasi dan konektivitas.
Maka akses ke stasiun perlu dibuka dan integrasi antara moda harus dibangun.
Karena penumpang kereta api datang dan pergi ke stasiun dengan menggunakan moda transportasi yang lain.
“Ini kalau sudah terbentuk akan membangun value bagi masyarakat dan akan mempunyai impact (dampak) secara ekonomi. Termasuk untuk angkutan darat, integrasi dengan kawasan, baik itu pabrik atau pelabuhan. Dengan konektivitas tersebut akan mengurangi biaya laoding sehingga sebagai angkutan barang akan efisien,” sebutnya.
Sedangkan, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Prasetyo menyampaikan, Pelindo telah melakukan perencanaan terkait fasilitas atau peralatan yang akan dioperasikan di Pelabuhan Garongkong begitu mendapatkan pelimpahan pengoperasian dari Kemenhub.
Juga telah menyusun program investasi baik itu jangka pendek, tengah dan jangka panjang.
Sehingga sangat potensial untuk mengintegrasikan antara Pelabuhan Garongkong, Makassar dan Parepare.
Dirut PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti menyebutkan, hadirnya kereta api transportasi logistik membawa manfaat bagi distribusi.
“Dengan tambahan jalur dari Garongkong nanti, kami harapkan menjadi jalur yang memperkuat distribusi kami,” harapnya.(CR2)