Perang Rusia Ukraina
Ukraina Tangkap dan Tahan Puluhan Prajuritnya Lantaran Menyerah Lawan Rusia, Tanda-tanda Kekalahan?
Militer Ukraina menangkap dan menahan puluhan prajuritnya yang mengungkapkan situasi putus asa di Severedonetsk
TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan prajurit militer Ukraina ditangkapi dan ditahan.
Penangkapan ini bukan dilakukan pihak Rusia yang menjadi lawannya.
Melainkan pihak Ukraina sendiri yang menahan para pasukannya tersebut.
Informasi yang diperoleh, para pasukan Ukraina ini ditangkap lantaran menyerah dalam pertempuran menghadapi Rusia yang masih berlangsung.
Dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (24/5/2022), militer Ukraina menangkap dan menahan puluhan prajuritnya yang mengungkapkan situasi putus asa di Severedonetsk.
Baca juga: Perang Rusia Ukraina Berdampak Pada Kenaikan Harga Pupuk NPK di Indonesia
Baca juga: Amerika Susun Rencana Baru Setelah Rusia Berani Mengancam, Tak Fokus Lagi Bela Ukraina Demi Ini

Severedonetsk merupakan kota yang sedang dikepung pasukan Rusia.
Kemudian menjadi titik penting penguasaan wilayah Donbass menyusul berakhirnya pengepungan Azovstal di Mariupol.
Kanal Telegram saluran penyiaran Anna News, Selasa (24/5/2022), membagikan rekaman video belasan hingga puluhan tentara Ukraina berada di ruangan penahanan.
Anna News memberi keterangan prajurit itu berasal dari Brigade Pertahanan Teritorial ke-115 di Severedonetsk.
Mereka dikenai tuduhan desersi dari tugas dan ditahan di pusat penahanan pra-persidangan militer Ukraina.
Pada rekaman pendek video yang beredar di kanal-kanal Telegram Rusia dan Ukraina sebelumnya, sekelompok prajurit dari Brigade Jager 17 mengungkapkan kekecewaan pada komando militer Ukraina.
Mereka merasa terisolasi, kekurangan peralatan, memperlihatkan kemerosotan moral tempur saat pasukan Rusia memperluas cengkeramannya di Donbass.
Perkembangan terkini sepanjang Selasa 24 Mei 2022, pasukan Rusia menerobos masuk wilayah kota Liman dan mengibarkan bendera Rusia di puncak sebuah Gedung tinggi.
Sehari sebelumnya, pasukan Rusia melewati daerah yang masih dikontrol Angkatan Bersenjata Ukraina dan memasuki kota dari arah utara di permukiman Stavki.
Menyusul kehadiran pasukan Rusia, unit-unit militer Ukraina yang tersisa meninggalkan bagian utara dan barat kota dan melintasi rel kereta api yang terletak di pinggiran barat.
Pada pagi 24 Mei, artileri Rusia menghantam posisi unit Armed Forces of Ukraina (AFU) di bagian timur dan selatan kota.