KKB Papua
Pantas KKB Papua Tetap Eksis Meski Jumlahnya Terus Berkurang, Senjatanya Dipasok dari 3 Negara Ini
Mereka tak segan-segan membunuh siapa saja yang ditemui, baik petugas keamanan, mapun warga sipil.
Akurasi penembakan itulah yang kerap menjadikan prajurit TNI Polri sebagai target KKB untuk dihabisi.
Dari video yang viral itu terungkap pula bahwa KKB membeli juga senjata api rakitan dari Lumajang, Jawa Timur (Jatim).
Senpira produksi Lumajang itu diketahui dari model senjatanya yang sama persis dengan yang ada di Lumajang.
Lantas, bagaimanakah caranya sehingga kelompok kriminal tersebut mudah mendapatkan senjata?
Adakah jalur penyelundupan yang hingga kini tak mampu dideteksi aparat TNI Polri?
Dari video tersebut terkuak bahwa diam-diam KKB punya jalur tikus untuk mendapatkan senjata.
Jalur itu melalui dua pintu utama, yakni pertama di tapal batas antara Indonesia dan Papua Newgini atau PNG.
Pintu utama kedua, adalah Sorong. Pada jalur ini, awak KKB memasok senjata melalui Maluku.
Dari Maluku, senjata api dibawa ke Papua melalui Sorong. Jadi, Sorong sebagai pintu masuk pengadaan ilegal senjata api untuk KKB.
Terbongkar juga modus yang menyebutkan bahwa Sorong bukan hanya titik simpul distribusi senjata api dari Maluku, tetapi juga senjata api yang didatangkan dari Filipina.
Mungkin karena lancarnya pasokan senjata tersebut, sehingga sampai saat ini KKB tetap eksis dalam melancarkan aksi brutalnya.
Masih dari video yang viral itu, terungkap pula alur jalan tikus yang dilalui KKB tanpa bisa dipantau TNI Polri.
Konon kabarnya, jalan itu sulit dilacak. Karena orang yang ditugaskan membawa senjata hingga ke markas KKB, bukan sembarang orang.
Orang-orang tersebut memiliki kemampuan khusus sehingga jejak kakinya tak dapat diendus oleh siapa pun.
Bahwa saat ini laskar KKB itu kemungkinan semakin kurang jumlahnya, merupakan hal yang tak dapat ditepis.