Buntut Jenazah Wanita Tak Dimandikan karena Kurang Rp 200 Ribu, Jabatan Lurah Kalaserena Terancam
Mengetahui biaya yang disiapkan kurang, tim pemandi jenazah pun dilaporkan pergi.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-GOWA.COM - Aliansi Masyarakat Kalaserena unjuk rasa di depan Kantor Lurah Kalaserena Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (24/5/22)
Sekira belasan mahasiswa yang tergabung di Aliansi Masyarakat Kalaserena mengungkapkan aspirasi di depan kantor lurah.
Dengan pengeras suara toa silih berganti orator menyampaikan aspirasi mereka tentang jenazah wanita bernama Irma (26) yang menjadi sorotan baru-baru ini.
Dimana jenazah almarhumah diduga sempat ditolal dimandikan oleh pengurus jenazah lantaran kekurangan biaya pada (19/5/22) lalu
Menurut penanggungjawab aksi, Asman sesuai informasi yang didapatkan biaya memandikan jenazah itu Rp 900 ribu.
Tapi yang terkumpul hanya Rp 700 ribu yang artinya kurang Rp 200 ribu.
Mengetahui biaya yang disiapkan kurang, tim pemandi jenazah pun dilaporkan pergi.
Akibatnya, pihak keluarga yang telah berusaha memenuhi biaya memandikan hingga cukup Rp 900 ribu akhirnya memanggil lagi tim pemandi jenazah itu namun sudah ditolak.
Dari hasil patungan warga dan kerabat setempat, akhirnya cukup Rp 900 ribu dan memanggil kembali pengurus jenazah lainnya.
Hingga akhirnya, jenazah Irma pun dimandikan dan disemayamkan.
Terkait insiden tersebut lanjutnya, pihaknya menganggap bahwa pihak Kelurahan dan pengurus jenazah telah menjadikan pengurusan jenazah diduga sebagai tujuan kebutuhan pedagangan atau bisnis.
Yang seharusnya Lurah sebagai pemimpin setempat harus mengedepankan sisi kemanusiaan, namun tidak ada kebijaksanaan yang diberikan kepada keluarga almarhumah karena tak mampu memenuhi segala persyaratan yang telah dibentuk oleh Kelurahan.
Berikut tuntutan Aliansi Masyarakat Kalaserena:
- Stop Komersialisasi Pemandian Jenazah Kalaserena Kec Bontonompo Gowa
- Mosi tidak percaya Pemerintah Kelurahan Kalaserena