Elon Musk
Beda Ketika Bertemu Jokowi, Elon Musk Pakai Jas Resmi Ketika Bertemu Presiden Brasil, Warganet Heboh
Dalam pertemuan itu, Elon terlihat mengenakan jas resmi serta sigap mengunggah pertemuan itu di media sosial.
TRIBUN-TIMUR.COM - Orang terkaya dunia, Elon Musk menemui Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Pertemuan itu membahas mengenai proyek internet untuk hutan Amazon.
Dalam pertemuan itu, Elon terlihat mengenakan jas resmi serta sigap mengunggah pertemuan itu di media sosial.
Dalam pertemuan itu, Bolsonaro mengklaim ingin bekerja sama dengan Musk untuk meningkatkan akses internet di sekolah dan fasilitas kesehatan di pedesaan via teknologi SpaceX dan Starlink sekaligus untuk melestarikan hutan hujan.
"Saya baru saja berbicara dengan @elonmusk, yang mengunjungi Brasil atas undangan Menteri @fabiofaria. Di antara subjek lainnya, kami menangani konektivitas, investasi, inovasi, dan penggunaan teknologi untuk memperkuat perlindungan Amazon kami dan realisasi potensi ekonomi Brasil," kata Bolsonaro dalam cuitannya di Twitter.
Gaya busana Elon Musk tentu saja menjadi perhatian warganet, khususnya warga Indonesia. Pasalnya, gaya busana Elon Musk berbeda ketika ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut BInsar Pandjaitan, di Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung di markas SpaceX di Texas, Elon Musk terlihat hanya mengenakan kaos oblong.
Warganet yang 'nyinyir' pun menuding dua politikus RI itu tak dianggap serius oleh Elon Musk.
Bantahan datang dari warganet lainnya bahwa markas SpaceX tergolong panas hingga lebih cocok untuk kostum santai.
Tak ketinggalan, warganet RI juga menyorot Elon Musk yang tak juga mengunggah pertemuan dengan Jokowi di saat Presiden sudah mem-posting-nya beberapa kali.
Ia baru membalas kicauan Jokowi, bukan mengunggah kicauan terpisah, lebih dari sehari kemudian.
Pertemuan Musk dan Bolsonaro juga terjadi di tengah kritik tajam soal penebangan hutan di Amazon dari beberapa lembaga, seperti badan antariksa nasional, polisi federal, dan badan lingkungan Ibama.
Pasalnya, deforestasi di Amazon, Brasil, melonjak di bawah kepemimpinan Bolsonaro hingga mencapai angkla tahunan tertinggi dalam lebih dari satu dekade, menurut data resmi dari badan antariksa nasional.
Dikutup dari Gizmodo, penghancuran hutan hujan Amazon itu membuat para ilmuwan khawatir soal keruntuhan ekologis total.
Para pengkritik mengatakan bahwa Bolsonaro adalah sosok yang paling bersalah, karena telah mendukung para penebang dan perampas tanah untuk pengembangan wilayah tersebut.(*)