Cerita H Kalla Batal Bangun Hotel karena Harus Ada Minuman Keras, Quraish Shihab Tanya ke Al Azhar
Kalla Group, kelompok usaha milik keluarga Kalla hingga di usianya 70 tahun telah mengelola 8 jenis usaha.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kalla Group, kelompok usaha milik keluarga Kalla hingga di usianya 70 tahun telah mengelola 8 jenis usaha.
Satu di antaranya adalah bisnis hospitality, bisnis yang melayani tamu.
Bisnis hospitality Kalla Group dikelola dengan nama perusahaan PT Inti Karsa Persada.
Inilah yang membawahi bisnis makanan dan minuman milik Kalla Group.
Andai ada bisnis hotel, seharusnya juga masuk di sini.
Namun, hingga kini Kalla Group tak mengelola bisnis hotel di daerah mana pun.
Kenapa keluarga Kalla tak terjun di bisnis hotel?
Cendekiawan Muslim, Prof Quraish Shihab membocorkan penyebabnya melalui tausiah pada acara Mengenang 40 Tahun Wafatnya Hadji Kalla & Hj Athirah di Masjid Raya, Makassar, Sulsel, Ahad atau Minggu (15/5/2022).
"Pernah mau membangun hotel. Di hotel, antara lain harus ada minuman keras. Pak Hadji Kalla tidak mau," ujar Quraish Shihab, ayah Najwa Shihab, yang bersahabat dengan Jusuf Kalla.
Ayah Quraish Shihab, almarhum Anregurutta Prof Habib Abdurrahman Shihab juga bersahabat dengan Hadji Kalla.
Hadji Kalla kemudian diberikan solusi terkait dengan prinsipnya yang ogah menyentuh bisnis minuman keras karena diharamkan dalam Islam.
Seorang yang memberikan pendapat kepada Hadji Kalla pada saat itu sebagaimana ditirukan Quraish Shihab, lalu berkata, "Itu kan kita suguhkan kepada orang yang bukan Muslim dan sebagainya."
Guna menjawab keraguan bagaimana sebenarnya hukum menyediakan minuman minuman keras di hotel, Hadji Kalla kemudian meminta Quraish Shihab kepada ulama di Universitas Al Azhar, Mesir.
"Tapi karena sangat taat beragama beliau minta saya tanyakan ke Al Azhar, boleh tidak? Jawaban dari Al Azhar itu jawaban klise. Mayoritas ulama melarang, tapi mazhab Abu Hanifah ada kelonggaran. Itu saya sampaikan pada Pak Hadji Kalla," tutur Quraish Shihab.
Namun, Hadji Kalla akhirnya memutuskan tak akan membangun dan mengelola hotel.
"Terus beliau berkata, 'Tidak jadi ada hotel. Tidak boleh ada hotel," kata Quraish Shihab mengenang.
Ayah Quraish Shihab, Abdurrahman Shihab pun spontan menegaskan jika keteguhan Hadji kalla memegang prinsip untuk tidak membuka bisnis hotel karena menjual minuman keras (khamar) sebenarnya telah menunjukkan makna dari nama Kalla.
"Ketika itu, ayah saya berkata, 'Itulah makna Kalla'. Apa sih artinya Kalla itu?," kata Quraish Shihab.
Kalla itu dalam Al Quran memiliki 3 makna, yaitu menghardik orang yang melakukan suatu pelanggaran, menafikan dengan tegas, belo-belo ada (kiasan) untuk merayu.
"Sewaktu beliau mengatakan 'Tidak', berfungsi Kalla-nya," ujarnya.
Quraish Shihab juga menyampaikan ada begitu banyak keteladanan yang dapat diambil dan menjadi contoh untuk dilakukan, dimana salah satunya adalah ketaatan yang dimiliki oleh almarhum dengan ketegasan dalam menolak perbuatan maupun keputusan yang berbanding terbalik dari ajaran-ajaran islam.
"Kalau kita berbicara tentang Hadji Kalla dan Hj Athirah pada orang-orang yang mengenal beliau pasti kita akan memiliki banyak hal-hal istimewa, dan itu karena beliau beragama dengan baik, beragama dengan sangat teliti, dan nilai-nilai inilah yang ditanamkan hingga kedalam perusahaan sehingga bisa mencapai usia 70 tahun," kata Quraish Shihab.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita.