Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vladimir Putin

Vladimir Putin Geram karena Pilih Gabung NATO, Rusia Putus Pasokan Listrik ke Finalandia

Sementara itu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menentang rencana Finlandia-Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
RAO Nordic, perusahaan yang bertanggung jawab atas penjualan listrik Rusia ke Finlandia, mengatakan akan mengakhiri penjualan pada tengah malam karena tagihan yang belum dibayar 

Kantor berita pemerintah RIA mengutip wakil menteri luar negeri Alexander Grushko memperingatkan bahwa Rusia akan bertindak jika NATO mengerahkan pasukan nuklir dan infrastruktur lebih dekat ke perbatasannya.

Grushko mengatakan negaranya tidak memendam niat bermusuhan terhadap Finlandia dan Swedia menambahkan bahwa dia tidak dapat melihat alasan nyata bagi negara-negara tersebut untuk bergabung dengan NATO.

Interfax mengutip Grushko yang mengatakan: "Perlu untuk menanggapi ... dengan mengambil tindakan pencegahan yang memadai yang akan memastikan kelangsungan pencegahan."

Ketika Skandinavia mempertimbangkan pro dan kontra dari keanggotaan NATO, menteri luar negeri dari negara-negara G7 muncul dari tiga hari pembicaraan di Jerman untuk menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina.

"Kami tidak akan pernah mengakui perbatasan yang coba diubah Rusia dengan agresi militer," kata pernyataan bersama.”

"Kami akan menjunjung tinggi keterlibatan kami dalam mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, termasuk Krimea, dan semua negara,” tegasnya.

Erdogan Tolak Finlandia-Swedia Gabung NATO

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menentang rencana Finlandia-Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Erdogan pada Jumat (13/5/2022) mengatakan, tidak mungkin bagi Turki mendukung rencana dua negara itu mengingat bahwa negara Nordik adalah "rumah bagi banyak organisasi teroris".

Walaupun Turki secara resmi mendukung ekspansi NATO sejak bergabung dengan aliansi 70 tahun lalu, penentangannya dapat menimbulkan masalah bagi Finlandia dan Swedia.

Pasalnya, anggota baru memerlukan kesepakatan dengan suara bulat dari semua anggota aliansi.

Dilansir Reuters, Turki telah berulang kali mengecam Swedia dan negara-negara Eropa Barat lainnya karena penanganannya terhadap organisasi yang dianggap teroris oleh Ankara.

Beberapa diantaranya termasuk kelompok militan Kurdi PKK dan YPG, dan pengikut ulama Islam Fethullah Gulen yang berbasis di AS.

Ankara mengatakan Gulenis, gerakan persaudaraan Islam yang dipimpin oleh Fethullah Gülen, melakukan upaya kudeta pada 2016.

Gulen dan pendukungnya menyangkal tuduhan itu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved