Waspada Hepatitis Akut, Dinkes Pangkep Minta Masyarakat Hindari Tempat Umum
Apalagi baru-baru ini tiga anak di Jeneponto harus menjalani perawatan di RS Lanto Daeng Pasewang karena diduga mengalami gejala hepatitis akut ini.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap Hepatitis akut.
Apalagi baru-baru ini tiga anak di Jeneponto harus menjalani perawatan di RS Lanto Daeng Pasewang karena diduga mengalami gejala hepatitis akut ini.
Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Herlina mengatakan hingga hari ini belum ada temuan kasus hepatitis akut di Pangkep.
Tetapi pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Sudah diinstruksikan kepada para dokter di Rumah sakit dan puskesmas agar waspada dengan penyakit hepatitis akut yg menyerang anak2," katanya saat dihubungi via telepon Kamis (13/5/2022).
Herlina juga menginformasikan ke masyarakat melalui puskesmas agar orang tua tidak membawa anaknya ke tempat-tempat umum.
Apalagi penyakit ini rentan menyerang anak dibawah 16 tahun.
"Kalau bisa hindari membawa anak-anak ke tempat umum dan ramai terutama ke Makassar," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah.
"Untuk menghindari terjadinya penularan virus, kami juga sampaikan ke dinas pendidikan agar guru mengingatkan anak-anak tidak bermain ke tempat-tempat umum, pulang sekolah lansung pulang ke rumah," ujarnya.
Herlina menyebutkan gejala yang paling mudah dikenali dari hepatitis misterius ini diantaranya mual, muntah, diare, mata kuning, demam, kesadaran menurun.
Namun tak sampai disitu, ada gejala lanjutan yang membedakan Hepatitis misterius dengan penyakit lainnya.
Seperti perubahan warna mata dan kulit yang menguning dan penurunan kesadaran hingga kejang.
"Air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna pucat, nyeri perut, nyeri sendi disertai mual dan muntah, kejang, penurunan kesadaran, lesu dan kehilangan nafsu makan," terangnya.
"Jika mendapati gejala tersebut, agar dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," tuturnya.
Ia menambahkan penyakit ini cukup berbahaya karena proses penyebarannya yang cepat
"Belum ada rilis dari kemenkes seberapa bahaya ini virus, kalau melihat kasus akut, maka prosesnya cepat bahkan ada yg dilaporkan anaknya perlu transplantasi hati," terangnya.
Untuk mencegah penularan penyakit baru ini, masyarakat pun diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat.
"Kami berharap masyarakat Pangkep tetap menjaga kesehatan, tetap mematuhi protokol Kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat yaitu rajin cuci tangan, menggunakan alat makan sendiri , menjaga makanan agar tetap steril, menjaga lingkungan agar tetap bersih," tutupnya.(*)