Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kim Jong Un Terang-terangan Berpihak ke Rusia Serang Ukraina, Rencana Pemimpin Korea Utara Bocor

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin sedang gencar serang negara Ukraina yang dipimpin, Volodymyr Zelensky, muncul Kim Jong-Un.

Editor: Ansar
kolase KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.Kim Jong-un dukung Putin tumpas musuh 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un kini terang-terangan membela Rusia dibanding Ukraina.

Ukraina dan Rusia adalah dua negara tetangga salin serang serang gegara batas wilayah,

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin sedang gencar serang negara Ukraina yang dipimpin, Volodymyr Zelensky, muncul Kim Jong-Un.

Kim  Jong Un ternyata sudah berpihak ke Putin demi kepentingan negaranya.

Kini secara terang-terangan, Kim Jong Un menyatakan dukungannya terhadap Putin.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un turut berpidato memperingati Hari Kemenangan yang menandai menyerahnya Nazi Jerman kepada Uni Soviet pada 9 Mei.

Kim menyatakan dukungannya pada Rusia kini dalam pidato tersebut.

Sebagaimana diwartakan kantor berita Pyongyang, KCNA yang dilansir via kompas.tv, Selasa (10/5/2022), Kim memberi selamat kepada Presiden Vladimir Putin atas peringatan ini.

Selain itu, Kim juga menyatakan dukungan terhadap Rusia untuk mempertahankan “kehormatan” dari “pasukan musuh”.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (AFP/KCNA VIA Kompas)

Kim ataupun laporan KCNA tidak secara spesifik menyinggung invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, Kim mengaku menjaga “solidaritas kuat” dengan Moskow atas peristiwa belakangan ini.

Kim dilaporkan menyebut upaya Rusia belakangan ini adalah untuk “menumpas ancaman militer dan politik dan intimidasi oleh pasukan musuh serta untuk menjaga kehormatan negara (Rusia).”

Pyongyang sendiri berulangkali menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas konflik di Ukraina.

Korea Utara menuduh “kebijakan hegemonis” yang dipimpin Washington mengancam stabilitas dan keamanan global.

Invasi Rusia ke Ukraina membuat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terpecah mengingat Moskow punya hak veto di sana.

Hal tersebut dianggap menimbulkan situasi tepat bagi rezim Kim Jong-un mempercepat program senjata Korea Utara.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved